Pematangsiantar, Jenews.id
Muzakarah tentang Ukhuwah Islamiyah, Ukhuwah Wathoniyah dan Ukhuwah Basyariyah oleh Komisi Ukhuwah DP MUI Kota Pematangsiantar diadakan pada hari Minggu (11/10) di Gedung MUI Kota Pematangsiantar berjalan dengan lancar dan sukses.
Muzakarah atau Diskusi yang mengusung tema ” Merajut Ukhuwah Islamiyah, Wathoniyah dan Basyariah dihadiri oleh lebih dari 50 orang undangan dari berbagai Organisasi Islam seperti PD Muhammadiyah, PD Alwashliyah, BKMT, KAHMI, KPR, LMI serta para Ustad dan Ustazah.
Sebagai narasumber di acara Muzakarah ini adalah Ketua MUI Kota Pematangsiantar, Drs, H, Muhammad Ali Lubis dan Ketua MUI Kabupaten Simalungun H.Abdul Halim Lubis, Lc, MM serta Moderator oleh Ustadz Hamami, MPd.
Drs.Abdul Hakim Lubis,MM sebagai Ketua panitia sekaligus Ketua Komisi Ukhuwah DP MUI Kota Pematangsiantar dalam laporannya mengatakan bahwa acara Muzakarah ini dilaksanakan atas dasar keprihatinan dimana terindikasi adanya perpecahan terhadap umat Islam. “Ukhuwah Islamiyah di Kota Pematangsiantar harus ditingkatkan” ujarnya.
Ketua DP MUI Kota Pematangsiantar dalam sambutannya sangat mengapresiasi kegiatan ini dan diharapkan dapat menambah wawasan bagi peserta dan masyarakat pada umumnya dalam berprilaku dan ber ukhuwah.
Dalam paparannya Drs.H.Muhammad Ali Lubis yang juga Ketua DP MUI dan Ketua FKUB Kota Pematangsiantar dan sekaligus sebagai Narasumber, menjelaskan bahwa sesungguhnya Orang beriman itu adalah bersaudara dan sesama muslim harus berbuat baik, jangan saling merendahkan satu dengan lainnya, dimana berbuat kebaikan kepada sesama adalah wajib hukumnya. Dan sebagai muslim tidak dibenarkan mengusik agama lainnya karena akan menimbulkan perpecahan.
Lebih lanjut Ustadz Muhammad Ali Lubis mengatakan bahwa Ukhuwah Islamiyah, Wathoniyah dan Basyariyah harus dirajut. Dimana Ukhuwah Islamiyah adalah persaudaraan sesama umat muslim, Ukhuwah Wathoniyah adalah persaudaraan sesama anak bangsa walaupun berbeda suku, agama ras dan golongan serta Ukhuwah Basyariyah yaitu persaudaraan sesama umat manusia walaupun berbeda bangsa dan negara.
Ketiganya harus dirajut agar terjadi persatuan sesama umat manusia. Keprihatinan juga disampaikan dimana belum adanya kesatuan karena kurangnya saling menghormati satu dengan lainnya, walaupun kebersamaan dan persatuan sudah tercipta. Ketua FKUB ini juga berpesan jangan mengusik-usik agama lain, karena sesungguhnya Islam mengajarkan untuk menghormati orang lain diluar Islam.
H.Abdul Halim Lubis, Lc,MM selaku Ketua DP MUI Kabupaten Simalungun yang juga sebagai narasumber dalam paparannya mengatakan bahwa dalam membangun ukhuwah harus ada ikatan dan harus siap menerima segala perbedaan dimana juga dalam membangun ukhuwah atau persaudaraan jangan berpura-pura.
Menjelang Sholat Zuhur acara di tutup secara resmi oleh Ketua Panitia Drs.H.Abdul hakim Lubis, MM. dan berharap kiranya kesimpulan dan hasil muzakarah ini dapat diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari dalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. (ED)