Pematangsiantar I jenews.id, Lapas kelas IIa Pematang Siantar kantor wilayah kementerian hukum dan HAM Sumut gelar Razia ke beberapa kamar hunian Warga Binaan yang sempat diberitakan oleh media Online beberapa waktu lalu.
Lapas kelas IIa Pematang Siantar yang seharusnya berkapasitas 525 orang, kenyataannya berpenghuni 1.830 orang. Over kapasitas tentu menjadi masalah hampir diseluruh Lapas dan Rutan di Indonesia, namun tidak menjadi penghambat dalam menegakkan Tata tertib dan keamanan di dalam Lapas khususnya di Lapas Kelas IIA Pematangsiantar.
Razia dan penggeledahan yang dipimpin oleh kepala Kesatuan Pengamanan (Ka.KPLP) Raymon Andika Girsang berlangsung aman dan baik, Raymon menerangkan “Razia yang berlangsung kurang lebih 3 jam sebagai bentuk bahwa pihak lapas bukan lah Lapas yang anti Kritik dan sangat menghargai UU no 40 Tahun 1999 tentang pers dan menerima dengan baik Kritik dari pihak Media namun dengan bukti dan data dukung yang kuat agar tidak menimbulkan citra Lapas menjadi buruk di mata masyarakat.” Ujarnya.
Kita menggeledah dan merazia blok Sel Pengasingan, Blok AA kamar 3,4,5,6 dan 7, Blok BB kamar 3,4,5,6, dan 7 serta Cengkeh 3,4,5 dan 6 hasil yang ditemukan beberapa kartu Remi, sendok kabel rakitan, 1 buah headset dan 2 unit handphone dan tidak ada ditemukan Narkotika jenis apapun di kamar yang kita periksa seperti yang di beritakan oleh media online belakangan ini tambah Raymon.
Sebelumnya razia juga pernah di laksanakan bersama dengan Team dari kantor wilayah kementerian hukum dan HAM Sumut di kamar Rehabilitasi di blok Dolok dan blok Anggrek Wanita pada hari Senin 06 Juni 2022 lalu dan hasilnya juga tidak ditemukan adanya Narkotika dan sejenisnya.
Plt. Kalapas M.Tavip melalui Ka. KPLP Reymon menerangkan bahwa kita sudah berkoordinasi dengan Divisi pemasyarakatan kantor wilayah Sumut apabila ada WBP yang terbukti melanggar Tata tertib di dalam lapas akan diberikan sanksi yang tegas berupa strafsell, Registrasi F (pencabutan Remisi dan Integrasi dan lainnya) bahkan dimutasikan (dipindahkan) ke lapas lain guna mengikuti program pembinaan di Lapas atau Rutan lain.
Lebih dalam dielaskannya, bahwa Lapas merupakan kumpulan dari orang-orang yang melakukan pelanggaran Hukum di masyarakat sehingga di dalam Lapas ini merupakan tugas dan tanggung jawab kami dalam membina dan membimbing mereka agar nantinya dapat berubah menjadi pribadi yang lebih baik sehingga di terima di tengah-tengah masyarakat”
“Mereka bukan penjahat ,hanya tersesat dan belum terlambat untuk bertaubat” ucap Raymon dengan nada yang tegas
Pembinaan yang kita lakukan saat ini yaitu pembinaan keterampilan kemandirian dalam hal Pertanian, prakarya Miniatur ulos tenun dan pembuatan Meubel (kayu dan besi)
Kemudian pembinaan Kerohanian bagi WBP yang beragama Muslim, Nasrani dan Budha
Sehingga mampu membuat wbp yang ingin kembali ke jalan yang baik sesuai ajaran agama nya mampu terlaksana.
Program Layanan juga terus kita berikan yang terbaik dalam hal Remisi, Pembebasan bersyarat, Asimilasi dan Lainnya secara Gratis dan tidak di pungut biaya.
Layanan kesehatan dan sandang pangan WBP juga tidak lepas dari perhatian pihak lapas, vaksin yang terus berlangsung dan nutrisi dan gizi makanan yang terus dipantau dan diawasi sehingga berkualitas yang baik dan sangat layak untuk dikonsumsi oleh WBP.dan ketika Lapas dalam keadaan aman dan kondusif program pembinaan dan pelayanan dapat terwujud dan berjalan dengan baik sehingga tujuan utama dari Lembaga pemasyarakatan sesuai dengan Undang-undang no.12 tahun 1995 tentang pemasyarakatan dapat terwujud.
untuk itu PLT Kalapas kelas IIa Pematang Siantar M.Tavip dalam hal ini diwakilkan Oleh KA.KPLP meminta dukungan dari segala aspek masyarakat dan aparat penegak hukum lainnya untuk turut membantu dan bersinergi dalam mewujudkan Lapas kelas IIa Pematang Siantar menuju Zona Integritas dan Menuju WBK dan WBBM. (Red)