Menurut Tumpal Pardede selaku pemilik bangunan kepada awak media mengatakan, sekelompok preman yang jumlahnya sekitar puluhan orang berpakaian preman itu datang kelahannya dan langsung melakukan pengrusakan bangunan diduga atas suruhan seorang pengusaha berinisial, LD yang mengklaim lahan itu miliknya.
Padahal, ialah (Tumpal Pardede) yang mendirikan bangunan tersebut diatas tanah milik sendiri yang dibeli dari almarhum wagiran, dan telah di aktakan melalui Notaris Juliana yang beralamat di Jalan Ade Irma Suryani Pematang Siantar.
Sementara, dijelaskan salah seorang warga bernama Jali yang mengaku mengetahui persis kepemilikan tanah itu, mengakui bahwa tanah itu benar milik Tumpal Pardede.
“Saya tau persis tanah itu memang milik Tumpal pardede yang di beli dari Wagiran pada tahun 2010 silam,” ucapnya dan di timpali Amri yang mengaku sebagai saksi pembelian tanah itu.
Diketahui, pengrusakan bangunan itu dilakukan puluhan preman, diduga disuruh LD untuk mengintimidasi agar lahan tersebut dapat dikuasai oleh LD disebut-sebut seorang pengusaha di Kota Pematang Siantar.
Dalam Video Pengrusakan yang ditunjukan keluarga Tumpal Pardede, tampak puluhan orang merobohkan pondok atau gubuk yang mulai dibangun milik Tumpal Pardede.
Ironisnya, puluhan orang yang diduga suruhan itu terkesan nekat mengintimidasi para pekerja bangunan itu.
“Keluar aja kalian dari sini, kalau gak mau kalian biar tau, kami sudah mengarahkan yang terbaik untuk kalian,” ungkap salah seorang pria dengan lantang terkesan mengancam.
Peristiwa pengrusakan ini pun telah dilaporkan Tumpal Pardede ke Polres Pematang Siantar dengan harapan agar pengrusakan tersebut segera diungkap dan para pelaku ditangkap.
“Kami telah melaporkan pengrusakan itu ke Polres Pematang Siantar. Dengan harapan para pelaku dan aktor utama pengrusakan itu segera ditangkap dan di proses hukum sesuai Undang – Undang yang berlaku di NKRI ini,” pungkas Tumpal Pardede.**