Tangerang | jenews.id
Sebanyak 35 koli benur atau bibit lobster kembali diekspor dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta pada Jumat dini hari, 10 Juli 2020. Ekspor benih lobster ini melibatkan empat eksportir yang meliputi PT Aquatic SSLautan Rejeki, PT Tania Asia Marina, PT Grahafood Indo Pacific, dan UD Samudra Jaya.
Kepala Kantor Bea Cukai Soekarno Hatta, Finari Manan, membenarkan informasi itu. “Infonya begitu,” tuturnya kepada Tempo, Kamis petang, 9 Juli 2020.
Tempo kemudian mengecek giat ekspor ini ke kawasan gudang kargo di kompleks Bandara Internasional Soekarno-Hatta. Pengiriman benur dilakukan melalui Gudang 530 milik PT Jasa Angkasa Semesta Tbk setelah eksportir mendapatkan sertifikat ekspor dari Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu, dan Keamanan Hasil Perikanan (BKIPM).
Tiba di lokasi pukul 21.00 WIB, Tempo sempat tertahan sekitar dua jam di sisi luar Gudang 530 sebelum akhirnya memperoleh izin untuk memasuki kawasan terbatas. Sejumlah petugas aviation security atau Asvec baru membuka akses ke lokasi pengiriman barang pukul 22.00 WIB.
Setelah mengantongi izin dari PT Angkasa Pura II (Persero) selaku pengelola bandara maupun Bea dan Cukai, Tempo kemudian menemui dua petugas Kepabeanan untuk melihat langsung proses pengiriman benih ekspor. Petugas membenarkan ada 35 koli berisi benur yang akan terbang dinihari menggunakan pesawat kargo regular Cathay Pacific berkode 798.
Namun, dua petugas berseragam biru tua itu tidak langsung memberi restu. Menurut dia, pemilik gudang, yakni manajemen JAS-lah yang memiliki wewenang untuk memperlihatkan proses ekspor. Ditemui kemudian, pihak JAS mengatakan seluruh koli bayi lobster sudah dikemas di dalam lambung pesawat dan tidak dapat dilihat lagi oleh pihak eksternal atau non-petugas.
“Sudah ditutup, diplastik. Tidak bisa dilihat lagi,” kata seorang pimpinan gudang JAS yang bertugas pada petang itu.Adapun berdasarkan informasi yang dihimpun, 35 boks lobster itu akan diterbangkan ke Vietnam pukul 00.05 WIB. Secara rinci, Aquatic Sslautan Rejeki akan mengirimkan bayi lobster jenis Panulirus homarus sebanyak 23.987 ekor dan Panulirus ornatus 1.140 ekor.
Sedangkan Tania Asia Marina akan mengudarakan benur berjenis Panulirus homarus sebanyak 22.671 ekor dan Panulirus ornatus 4.045 ekor. Kemudian, Grahafoods Indo Pasifik mengirimkan Panulirus homarus sebanyak 79.268 ekor dan Panulirus ornatus sebanyak 5.707 ekor. Terakhir, Samudera Jaya mengirimkan jenir Panulirus homarus sebanyak 16 ribu ekor dan Panulirus ornatus seribu ekor.
Seluruh boks benur itu tiba di Gudang JAS pukul 20.00 WIB pada Kamis petang, 9 Juli. Keempat eksportir, menurut pihak JAS, memakai jasa PT PLI sebagai pengirim kargo. Salinan dokumen yang diterima Tempo tidak menerangkan asal wilayah pengelolaan perikanan (WPP) budidaya lobster tersebut.
Giat ekspor ini merupakan kali kedua setelah pemerintah membuka keran ekspor benur melalui Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 12 Tahun 2020 yang terbit pada Mei lalu. Pengiriman sedianya dilakukan pada 17 Juni, namun sempat tertahan karena kelengkapan dokumen.
Dikonfirmasi terkait rencana ekspor benur ini, Manajer Operasional PT Aquatic Bahrean Hartoni tidak menjawab. Sedangkan Direktur Utama Royal Samudera, Rendy Mala Bhuana Putra, menolak memberi komentar. “Kami tidak berwenang menjawab. Silakan ditanyakan ke Kementerian Kelautan dan Perikanan,” katanya.