MEDAN | Jenews.id – Insiden kekerasan terjadi di Desa Selambo, Kecamatan Percut Seituan, Kabupaten Deli Serdang, Sumatra Utara, pada Senin (16/9). Serangan yang diduga dilakukan oleh geng motor ini mengakibatkan beberapa warga terluka dan kerugian material yang signifikan.
Timbang Tampubolon, tokoh pemuda setempat menjelaskan, bahwa serangan berlangsung sangat cepat dan terorganisir. Para pelaku datang menggunakan mobil angkutan kota dan sekitar 50 sepeda motor, membawa senjata tajam dan diduga senjata api, lalu menyerang warung-warung di sekitar lokasi. “Mereka merampok sepeda motor dan membakar lima unit sepeda motor. Semua warung diserang dengan brutal,” ungkapnya.
Timbang menekankan bahwa tindakan ini sangat mengancam keselamatan warga. “Kami tidak bisa tinggal diam. Kami mendesak aparat kepolisian untuk segera mengambil tindakan tegas dan menangkap para pelaku,” tegasnya. Ia mewakili Forum Perumahan Pemukiman Sejahtera Bersama Selambo (FPPSBS), yang meminta penegakan hukum secepatnya.
Salah satu korban, Hobbi Budiman Sianipar, menceritakan pengalaman menegangkan saat diserang. “Saya sedang mengendarai becak motor ketika mereka menghentikan saya dan langsung menganiaya. Kendaraan saya dibakar dan handphone saya dirampas. Ini sangat mengerikan,” ujarnya.
Menunjukkan betapa rentannya situasi yang dihadapi warga. Warga juga meminta pihak kepolisian untuk menyelidiki oknum kadus berinisial AB87, yang diduga terlibat dalam serangan ini. “Kami merasa sangat tidak aman. Kami berharap aparat segera bertindak untuk mencegah insiden serupa di masa depan,” kata Timbang.
Keamanan di Desa Selambo kini menjadi perhatian utama. Rasa takut dan ketidakamanan melanda masyarakat, yang menantikan langkah nyata dari aparat untuk menanggulangi masalah ini. Warga berharap ada peningkatan pengamanan dan langkah preventif untuk mencegah kejadian serupa di masa mendatang.
Masyarakat setempat juga mengingatkan pentingnya kolaborasi antara aparat kepolisian dan warga untuk menciptakan lingkungan yang aman. “Kami ingin bisa beraktivitas tanpa rasa takut. Kami berharap polisi dapat memberikan perlindungan yang kami butuhkan,” tutup Timbang.
Kapolrestabes Medan Kombes Teddy Marbun menjelaskan bahwa keributan di Jalan Selambo, Desa Amplas, Kecamatan Percut Seituan, disebabkan oleh sengketa lahan eks Hak Guna Usaha (HGU) PTPN II antara PT Bangun Graha Deli dan FPPSBS, yang diinisiasi oleh O Barus. Barus mengajak masyarakat luar untuk menggarap lahan seluas 200 hektare.
Kelompok O Barus diduga merusak aset PT BGD, sehingga perusahaan tersebut menyewa geng motor untuk menyerang kelompok Barus dan merusak kantor FPPSBS. Setelah serangan, FPPSBS juga mengerahkan geng motor untuk membalas dengan menyerang rumah Ayub Marbun, Kepala Dusun III A, yang dituduh menggerakkan serangan. Teddy menegaskan akan memproses semua pihak yang terlibat secara objektif dan mengerahkan satu pleton polisi untuk menjaga keamanan. Selain itu, polisi berkoordinasi dengan pemerintah Kabupaten Deli Serdang untuk membahas status tanah tersebut dan mencegah penipuan lebih lanjut. (Panca)














