Medan | Jenews.id, Puluhan Mahasiswa mengatas namakan GARANSI ( Gerakan Rakyat Anti Diskriminasi) menggelar aksi unjuk rasa di Markas Kepolisian Daerah Sumatera Utara (Mapolda Sumut) Jalan SM Raja Medan, Senin (15/1/2021).
Tuntutan itu diorasikan oleh Gerakan Rakyat Anti Diskriminasi. Menurut massa, Polres Dairi diduga tak profesional dalam menangani laporan UU ITE yang dibuat Raja Marga Pardosi, Hamdani Pardosi di Mapolres Dairi.
Aksi massa yang hadir mempertanyakan sikap Polres Dairi yang tak kunjung menuntaskan kasus tersebut.
“Apa yang terjadi dengan penyidik Satreskrim Polres Dairi yang menangani perkara ini, kenapa sampai 1 tahun lebih, atau tepatnya 1 tahun 2 bulan sejak September 2020 laporan Raja Marga Pardosi tak juga diselesaikan. Tolong beri kepastian hukum,” ujar koordinator aksi massa, Imransyah Pasai berorasi.
Ia menyebut, sikap lambatnya Polres Dairi dalam menangani kasus tersebut sangat bertolak belakang dengan perintah Kapolri Jendral Listyo Sigit Prabowo agar jajarannya cepat menuntaskan sejumlah perkara.
“Atau mungkin Polres Dairi lupa akan hal itu? Perintah dari bapak Kapolri Jendral Listyo agar penanganan kasus cepat ditangani, bukan malah dibiar-biarkan sampai 1 tahun lebih tak juga selesai,” ujar Imransyah.
Untuk itu ia meminta kepada Kapolda Sumut Irjen Pol Panca Putra segera memanggil dan mengevaluasi Kapolres Dairi beserta jajarannya.
“Sangat aneh rasanya kasus UU ITE atas laporan Raja Marga Pardosi ini begitu lamban untuk tuntaskan, masih berkutat di tahapan penyelidikan saja. Mirisnya lagi, kami dengar Polres Dairi dalam SP2HP (Surat Perkembangan Pemberitahuan Hasil Penyelidikan) penyidik Sat Reskrim Polres Dairi yang menangani kasus ini malah akan memanggil saksi ahli ITE dari Kementrian Kominfo. Ini aneh, apa tidak ada ahli ITE di Sumut,” katanya heran.
Sementara itu, Raja Marga Pardosi, Hamdani Pardosi yang turut ikut dalam aksi tersebut meminta agar Polres Dairi bekerja profesional.
“Saya meminta keadilan di sini, sudah satu tahun lebih kasus saya ini berjalan tapi sayang kasusnya masih dalam tahapan penyelidikan. Apakah sesulit dan sesukar itu laporan saya ini? Bila memang sulit, saya meminta agar Polda Sumut mengambil alih laporan saya ini,” ujar Hamdani.
“Saya berharap bapak Kapolda Sumut yang terhormat benar-benar menjadi pemimpin yang amanah. Beri kepastian hukum bagi kami masyarakat ini.
Aksi massa Garansi bersama sang pelapor Hamdani Pardosi itu mendapat respon dari Polda Sumut yang diwakili Kepala Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (Ka SPKT) AKBP Saiful turun langsung menerima aksi massa.
Ia memastikan aksi tersebut akan dilaporkan kepada Kapolda Sumut. “InsyaAllah, kami akan laporkan tuntutan ini sebagaimana tuntutan aksi yang terlampir untuk saya berikan kepada Kapolda Sumut,” ujar AKBP Saiful.
“Permintaannya agar kasus ini ditarik kemari, ke Polda Sumut. InsyaAllah hari ini saya langsung laporkan ke Kapolda Sumut, mudah-mudahan menjadi perhatian bapak Kapolda Sumut,” jelasnya.
Kapolres Dairi AKBP Wahyudi Rahman saat dikonfirmasi wartawan Jenews.id melalui WhatsAppnya tidak berkenan menjawab walaupun pengiriman terlihat masuk. Namun hingga berita ini diterbit Kapolres Dairi belum memberi tanggapan. (Boang)