Pematangsiantar | Jenews.id, Aksi Ali (52) warga Kota Aceh Provinsi Aceh, pelaku pembunuhan terhadap Steven Theodore alias Owen (32) warga Jalan Sutomo Kelurahan Dwikora Kecamatan Siantar Barat Kota Pematangsiantar, Sumut sungguh diluar batas manusia. Ia tega menghabisi nyawa anak pemilik toko besi Sama Jaya hanya karena sakit hati.
Nyawa korban dihabisi saat baru pulang dari beli sarapan dengan menggunakan dengan sebilah besi, panjang sekira 1 meter. Kejadiannya, Sabtu (2/10/2021), sekira pukul 08.00 WIB.
Informasi yang berhasil dihimpun Jenews.id, awalnya, sebelum kejadian, korban yang mengedarai sepeda motor baru tiba di toko sekaligus tempat tinggal, lewat pintu belakang. Dan ketika hendak membuka pintu, tiba-tiba korban didatangi oleh pelaku yang langsung memukulkan besi ke kepala korban.
Korban yang telah memiliki dua anak dua itu, sempat menangkis dengan tangan dan helm. Namun, pelaku terus memukuli hingga mengenai kepala korban yang langsung pingsan.
Setelah korban jatuh tersungkur ke lantai, pelaku kembali melalukan pemukulan belasan kali secara membabi buta menggunakan besi.
Melihat korban sudah tidak bergerak dan sudah dalam keadaam berlumuran darah, pelaku pergi melarikan diri dari TKP.
Korban tewas dengan luka robek bagian kepala, dan luka robek pada pelipis mata sebelah kanan.
Mengetahui peristiwa berdarah itu, spontan tanpa diundang, warga Jalan Sutomo Kelurahan Dwikora Kecamatan Siantar Barat, Kota Pematangsiantar geger dengan penemuan seorang laki-laki dalam keadaan tewas bersimbah darah.
Berdasarkan pantauan Jenews.id, tampak sejumlah aparat kepolisian dari Polsek Siantar Barat dan dari Polres Siantar pun cepat tiba di TKP. Selanjutnya, Polisi langsung memasang garis polisi (Police Line) di TKP, guna untuk mengamankan sejumlah alat ataupun barang bukti.
Dan begitu juga jenazah korban langsung dieksekusi dibawa ke RSUD Djasamen Saragih Kota Pematangsantar.
Menurut keterangan keluarga korban di ruang Autopsi Jenazah RSUD Djasamen Saragih Kota Pematangsiantar, saat kejadian korban sehabis pulang membeli sarapan pagi.
“Pas kejadian dia (korban) baru pulang beli sarapan lah ini. Keluarga menemukan korban tewas depan pintu rumah bagian belakang, dekat sepeda motor milik korban,” ujar wanita beretnis Tionghoa, ditemui Jenews.id disekitaran lokasi kejadian.
Sementara terduga pelaku seorang pria yang memiliki keterbelakangan mental atau ODGJ.
“Kalau pelakunya itu orang gila,” ujar keluarga korban yang enggan menyebutkan nama.
Hal tersebut juga dibenarkan saksi, yang pertama kali melihat kejadian.
“Dihajar orang gila,” kata Suherwin Koswara, yang merupakann tetangga korban.
Saksi juga menyebut saat kejadian, korban baru saja pulang ke rumah dari membeli sarapan pagi.
Kepada wartawan, Kapolres Siantar, AKBP Boy Sutan Binanga Siregar, Sabtu (2/10/2021) siang, di ruang Forensik RSUD Djasamen Saragih Kota Pematangsiatar mengatakan Tim Jatanras Polres Siantar, dipimpin langsung Kanit Jatanras Satreskrim, Ipda Moses Butar-butar, sedang mengejar pelaku.
“Pelaku masih diburu oleh tim, Kanit bersama anggota sedang memburu pelaku,” ujar Kapolres.
Kapolres Siantar juga mengatakan, pihaknya telah mengantongi identitas dan ciri-ciri dari pelaku.
Selain itu, Kapolres menyatakan bahwa saat ini keluarga korban mau menerima agar jasad korban dilakukan proses hukum dengan cara autopsi.
Terekam CCTV
Kasus pembunuhan sadis yang menewaskan Steven Theodore alias Owen (32) pada Sabtu (2/10/2021) pagi, terekam CCTV.
Anak pemilik Toko Besi Sama Jaya itu, tewas tergeletak bersimbah darah tak jauh dari rumahnya. Dugaan sementara korban tewas dianiaya ODGJ.
Dalam rekaman CCTV di lokasi kejadian, terlihat pelaku menghabisi nyawa korban dengan sebilah besi dengan panjang sekira 1 meter.
Saat itu, korban yang mengedarai sepeda motor baru tiba di toko sekaligus tempat tinggal, lewat pintu belakang.
Masih berdasarkan rekaman CCTV, ketika hendak membuka pintu, tiba-tiba korban didatangi oleh pelaku yang langsung memukulkan besi ke kepala korban.
Korban yang diketahui sudah memiliki anak dua tersebut, sempat menangkis dengan tangan dan helm.
Namun, pelaku terus memukuli hingga mengenai kepala korban yang langsung pingsan.
Setelah korban jatuh tersungkur ke lantai, pelaku kembali melalukan pemukulan belasan kali secara membabi buta menggunakan besi.
Melihat korban sudah tidak bergerak dan sudah dalam keadaam berlumuran darah, pelaku pergi melarikan diri dari TKP.
Selang beberapa menit usai kejadian, istri korban dan tetangga, langsung membawa korban ke RS Vita Insani Jalan Merdeka.
Namun setibanya di ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD), ternyata korban telah meninggal dunia.
Jasad korban pun lalu dibawa lagi ke ruangan jenajah RSUD dr Djasamen Saragih, untuk pemeriksaan dalam dan luar atau autopsi oleh Tim Forensik.
Personel piket Polres Siantar dan personel Polsek Siantar Barat, telah melakukan olah TKP.
Kapolres Siantar, AKBP Boy Sutan Binanga Siregar, mengatakan, pihaknya tengah memburu pelaku.
Dia mengatakan, Tim Jatanras Polres Siantar, dipimpin langsung Kanit Jatanras Satreskrim, Ipda Moses Butar-butar, sedang mengejar pelaku.
“Pelaku masih diburu oleh tim, Kanit bersama anggota sedang memburu pelaku,” ujar Kapolres, Sabtu (2/10/2021) siang, di ruang Forensik RSUD Djasamen Saragih Kota Pematangsiatar.
Kapolres juga mengatakan, pihaknya telah mengantongi identitas dan ciri-ciri dari pelaku.
Namun, Kapolres belum bisa memastikan apakah pelaku seorang keterbelakangan mental atau ODGJ, seperti keterangan saksi.
Sebagaimana pemberitaan sebelumnya, korban tewas bersimbah darah dengan luka robek bagian kepala, dan luka robek pada pelipis mata sebelah kanan.
Keluarga menemukan korban tewas depan pintu rumah bagian belakang, dekat sepeda motor milik korban.
Menurut keterangan keluarga korban di ruang Autopsi Jenazah RSUD Djasamen Saragih Kota Pematangsiantar, saat kejadian korban sehabis pulang membeli sarapan pagi.
“Pas kejadian dia (korban) baru pulang beli sarapan lah ini,” ujar wanita beretnis Tionghoa kepada Jenews.id Sabtu (2/10/2021) sekira pukul 09.10 WIB
Sementara terduga pelaku seorang pria yang memiliki keterbelakangan mental atau ODGJ.
“Kalau pelakunya itu orang gila,” ujar keluarga korban yang enggan menyebutkan nama.
Hal tersebut juga dibenarkan saksi, yang pertama kali melihat kejadian.
“Dihajar orang gila,” kata Suherwin Koswara, yang merupakann tetangga korban.
Saksi juga menyebut saat kejadian, korban baru saja pulang ke rumah dari membeli sarapan pagi.
Pelaku Ditangkap di Jalan Gereja
Tak sampai hari, hanya hitungan jam saja, Polisi akhirnya menangkap pelaku pembunuhan Steven Theodore alias Owen (32), seorang anak pemilik toko besi Sama Jaya.
Pelaku ditangkap Tim Jahtanras Polres Siantar yang dipimpin Kanit Jatanras Ipda Moses Butar Butar, dekat Sopo Godang, Jalan Gereja, Kelurahan Toba, Kecamatan Siantar Selatan, Kota Siantar, Sabtu (2/10/2021) siang.
Saat ditangkap, pelaku sedang sambil memegang kresek mengenakan jaket warna hitam dan celana hitam.
Pelaku langsung digelandang ke dalam mobil untuk dibawa ke Mako Polres Siantar, guna pemeriksaan lebih lanjut.
Berdasarkan informasi, penangkapan pelaku setelah personel melakukan penyisiran pada berbagai tempat.
Kapolres Siantar, AKBP Boy Sutan Binanga Siregar, membenarkan penangkapan pelaku tersebut.
“Pelaku sudah kita amankan,” kata Kapolres, dalam konferensi pers, Sabtu (2/10/2021) sekira pukul 14.30 WIB, depan ruang Satuan Narkoba Polres Siantar.
Pelaku bernama Ali (52) warga Kota Aceh Provinsi Aceh .
Pelaku diamankan polisi tanpa ada perlawanan.
“Berdasarkan pengakuannya, pelaku merupakan warga Kota Aceh,” kata Kapolres.
Dari tangan pelaku, tim mengamankan tongkat besi, gunting, pisau dapur.
Selain itu, kata Kapolres, tim juga mengamankan uang tunai sebesar Rp6 Juta lebih dari kantong celana pelaku
Ia belum dapat memastikan bahwa pelaku adalah ODGJ (Orang dengan gangguan jiwa), seperti rumor yang beredar.
” Belum dapat sipastikan, ini dalam proses penyelidikan,” ucapnya.
AKBP Boy, mengatakan berdasarkan pengakuan pelaku bahwa ia nekat menghabisi nyawa korban karena sakit hati.
“Jadi untuk motif pelaku karena sakit hati. Dimana sebelumnya korban pernah menendang pelaku,” jelas Kapolres.
Terkait uang yang dimiliki pelaku, Kapolres menyebut pihaknya masih melakukan penyelidikan terkait hal tersebut.
“Terkait dari mana uang tersebut diperoleh pelaku masih kita selidiki. Yang pastinya uang tersebut kita amankan dari pelaku,” ucapnya.
“Untuk pekerjaan pelaku mocok-mocok artinya tidak menetap atau bisa dikatakan gepeng,” sambung Kapolres. (RK – taman)