Samosir | Jenews.id, Kabupaten Samosir dikenal sebagai daerah pariwisata yang memiliki udara sejuk dan alam asri oleh banyaknya pepohonan rindang di hutan. Samosir bahkan sampai mengelilingi seputaran pinggiran Danau Toba. Pegunungannya menghijau juga menambah daya tarik wisatawan dari luar daerah.
Namun dari pantauan awak media, terlihat pepohonan yang dulunya tumbuh rimbun dan hijau, sekarang sudah relatif hampir habis. Memang secara fakta ilmiah, belum diketahui pasti apa penyebabnya, sehingga di khawatirkan akan dapat menimbulkan bencana alam di Samosir dikemudian kelak. Bahkan satwa-satwa liar yang selama ini hidup di dalam hutan pun keluar ke jalanan umum.
Atas hasil pantauan awak media ini di lapangan, kiranya pemberitaan ini menjadi informasi awal kepada pihak Pemerintah Kabupaten Samosir dan jajaran Polres Samosir, seraya meminta agar segera melakukan pemantauan dan penyelidikan terkait penyebab semakin habisnya hutan di Samosir.
Dikhawatirkan Bencana Alam Mengancam
Sementara itu salah seorang warga Samosir yang enggan namanya disebutkan mengatakan bahwa dulu ketika dia masih kecil, masih ingat air sungai masih mengalir. Ketika pulang dari perantauan dan menetap di Samosir, kondisi alam Samosir terlihat kacau balau. Sungai-sungai kering, mata air sebagai sumber air pun sudah banyak yang mati, Persawahan pun kekeringan, bencana tanah longsor bisa jadi ada, tentu ini akibat kondisi hutan yang banyak sudah gundul karena perambah hutan yanh disinyalir telah merajalela menebangi pohon-pohon di hutan.
Menurutnya ini menjadi pertanyaan bagi aparat Pemerintah Kabupaten Samosir.
“Untuk Pemerintah Kabupaten Samosir, bagaimana tanggapan mereka terhadap kondisi ini, yang dulunya padi menguning, sekarang hampir tidak ada lagi terlihat di wilayah Samosir ini.” Ujar sumber.
Mengaku sebagai pecinta lingkungan alam Samosir, ia juga mengungkapkan keprihatinannya terkait kondisi alam dan hutan di Samosir. Ia prihatin tentang kondisi hutan yang tidak rindang menghijau lagi, satwa yang dulunya nyaman hidup di hutan, kini sudah banyak yamg keluar hutan bahkan sampai ke jalan-jalan umum untuk bisa mempertahankan hidup mereka.
Selain itu, perhatiannya juga tidak luput dari penyadapan getah pohon pinus yang menurutnya saat ini marak di Samosir.
Diakhir wawancarana dengan awak media ini, ia meminta penuh harap kepada pihak Pemerintah Kabupaten Samosir agar segera melakukan tindakan nyata untuk melakukan penanaman kembali hutan-hutan yang sudah gundul. Jangan lalai, jangan berlama-lama lagi, karena bila ini dibiarkan, dikhawatirkan ke depan akan terjadi bencana yang bisa membuat masyarakat lebih menderita. (Putra)