Pematangsiantar || jenews.id
Paska Insiden kebakaran Gudang Gas yang terjadi di jalan penyabungan, kelurahan timbang galung, kecamatan Siantar barat, Sabtu (26/09)
Sekitar pukul 19.30 WIB yang diduga berasal dari ledakan gas yang berada di dalam bagian dapur. Meninggalkan kisah pilu yang di alami oleh Lastri (40) tetangga korban.

Lastri mengisahkan, bahwa pada malam kejadian, Sabtu (26/9) ketika api sudah mulai merambat ke sebagian gedung belakang, Kenjiro (8) beserta ibu nya Yenti (39) meminta tolong kepadanya dari lantai dua yang persis berhadapan dengan rumahnya, sambil melambaikan tangan. “Wak, tolong kami wak” kata si Kenji kepada kami, ujar Lastri dengan mata berkaca-kaca.
Lalu suami Lastri yang mendengar teriakan dan melihat lambaian tangan itu menyuruh Yenti agar melemparkan Kenji keluar supaya bisa di terima di bawah dan diselamatkan, namun hal itu tidak sempat dilaksanakan, karena kobaran api yg semakin besar.
Kami sangat menyesal tidak bisa berbuat apapun, karena jilatan api sudah kami rasakan sampai ke teras rumah kami kata Lastri.
“Lihatlah bang, ini aja sudah agak gosong” katanya. sambil menunjukkan spanduk yang ada di depan rumahnya.
Masih kata Lastri, bahwa korban yang terjebak di dalam kebakaran itu yaitu Ameng (67), Yenti (39), Clarissa (15), Kendri (13) dan Kenjiro (8), “mereka satu keluarga Bang”, katanya. Yenti adalah menantu dari Ameng dan tiga orang lainnya adalah cucunya. Sementara suami Yenti kebetulan berada di luar.
Menurut Lastri yang sudah bertetangga dengan para korban cukup lama, mengaku bahwa mereka sangat baik dan saling menghormati dan menghargai kepada tetangga, khususnya kepada Lastri dan keluarganya.
“Sudah seperti keluarga sendiri”, kata Lastri sambil terisak.
“Saya tidak dapat melupakan kejadian ini”, sambung Lastri.
Dan Lastri hanya bisa berdoa semoga para korban dapat diterima di sisi Tuhan dan semoga kejadian ini tidak terjadi lagi. (ED)