Pematangsiantar | Jenews.id, Fungsi trotoar atau bahu jalan sejatinya di peruntukan untuk pejalan kaki. Tapi apa jadinya jika jalan tersebut dikuasai para pengusaha sehingga menyebabkan kemacetan lalu lintas, bahkan tak jarang kecelakaan pun terjadi, penyerobotan bahu jalan atau trotoar yang terjadi di sepanjang jalan Hos Cokroaminoto, kelurahan baru, kecamatan siantar utara dan di jalan merdeka tepatnya di samping rumah sakit vita insani, kelurahan pahlawan, kecamatan siantar timur.
Di ruas bahu jalan tersebut, para pengusaha nampak memakai bahu jalan untuk kegiatan usaha mereka, tak sedikit pejalan kaki memaksa masuk ke badan jalan hanya untuk lewat tanpa mempertimbangkan keselamatan mereka.
Dari Pantauan Jenews.id dilokasi tersebut, terlihat sejumlah pengusaha menggunakan “bahu jalan” dalam menjalankan usahanya, hingga kerap menjadi sumber kemacetan panjang seperti pada hari Minggu kemaren (09/05/2021).
Rasa kesal akibat ulah pengusaha yang memakai bahu jalan tersebut di ungakapkan AM (41) warga jalan seriwijaya, seorang pejalan kaki yang sering melewati ruas jalan Hos Cokroaminoto tersebut, kepada Kru Media ini beliau mengatakan merasa sangat terganggu dengan adanya aktivitas bengkel yang menyerobot bahu jalan, yang mana seharusnya bahu jalan tersebut digunakan untuk pejalan kaki agar terhindar dari hal yang tidak diinginkan, tak jarang akibat ulah pengusaha tersebut, beliau sering terserempet bahkan juga terlambat sampai ketempat pekerjaan nya.
“Kesal kali lah bang, awak tak punya kereta, taunya jalan kakinya, kalau lewat jalan tanah Jawa makin jauh, terpaksa lewat jalan ini lah biar cepat sampai, kadang juga miris PKL yang ada di pajak sering kali ditertibkan, ini yang udah jelas melanggar mala di biarkan, kadang kalau lewat jalan aspal takut, karena sering terserempet bang, gak mungkin aku minta perobatan, karena juga salah awak, itu yang buat aku kesal, aku jalan di jalan yang seharusnya aku lewati gak bisa karena dibuat orang itu usaha bengkel orang itu, kalau aku tegur tak enak, berantem pulak jadinya bang,” ujarnya dengan raut wajah kesal.
Anehnya, satuan polisi pamong praja yang biasanya garang terhadap Pedagang Kaki Lima (PKL), tampak tak berdaya dihadapan para pengusaha bengkel yang nakal disepanjang jalan Hos Cokroaminoto ini dan juga jalan merdeka.
AM juga berharap kepada Satpol PP Kota Pematangsiantar mengambil tindakan tegas dan jelas seperti yang pernah dilakukan terhadap pedagang kaki 5 (Lima) yang disebutnya main angkat, sikat serta sita jika tidak mengindahkan himbuan yang telah di beritahukan.
“Jika masyarakat bawah yang dilaporkan langsung saja main sikat, angkat, sita dan denda, Tolong bagi seluruh aparat yang membidangi agar kira nya jangan ada tumpang tindih, yang lemah di pijak, yang kuat lolos dari jerat hukum, dan berlakukan hukum yang sesuai, jangan tumpul ke atas runcing ke bawah, dan kiranya jalan hos cokroaminoto ditata ulang dengan baik sehingga tidak menimbulkan kemacetan, serta bisa digunakan para pejalan kaki tanpa harus membahayakan diri pejalan kaki tersebut” ucapnya
Tambahnya, kepada pengusaha dijalan Hos Cokroaminoto ini agar tetap memperhatikan peraturan perundang-undangan dalam menjalankan usahanya, termasuk memperhatikan hak para pejalan kaki dan pengguna jalan raya, Tutupnya.
Saat dikonfirmasi melalui via whatsapp Rabu (10/05/2021) sekira pukul 16:30, Kabid Trantibum Satpol PP Pemko Pematangsiantar Mangaraja Tua Nababan mengaku telah berulangkali mengingatkan para pengusaha tersebut, namun tetap tidak dihiraukan, dan masalah tersebut Saat ini sedang dibahas di TKPRD (Tim Koordinasi Penataan Ruang Daerah), sedangkan ketika dipertanyakan mengenai sangsi tindakan tegas oleh personil Satpol PP terhadap pengusaha nakal yang menyerobot bahu jalan tersebut Mangaraja Tua Nababan memilih untuk tidak menjawab. (Rizki)
.