ADVERTISEMENT
Jakarta | jenews.id
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengecam penusukan yang terjadi di Paris dan Nice, Prancis. Jokowi mengatakan para pemuka agama yang ada di Indonesia juga memiliki pendapat yang sama.
“Hari ini saya bersama bapak Wapres beserta para pemuka agama dari MUI, dari NU, dari Muhammadiyah, dari KWI, PGI, PHDI, Permabudi, dan Matakin bersama dengan para Menteri baru saja membahas perkembangan dunia khususnya terkait dengan persaudaraan antar umat beragama,” kata Jokowi melalui siaran YouTube Sekretariat Presiden, Sabtu (31/10/2020).
Usai pertemuan ini, Jokowi menyampaikan sikap Indonesia terhadap peristiwa penusukan seorang guru di Prancis dan penusukan di gereja basilika Notre-Dame di pusat kota Nice. Jokowi mengatakan Indonesia mengecam keras peristiwa itu.
“Yang pertama, Indonesia mengecam keras terjadinya kekerasan yang terjadi di Paris dan Nice yang telah memakan korban jiwa,” kata Jokowi.
Selain itu, Jokowi juga mengajak dunia untuk mengedepankan persatuan dan toleransi atar umat beragama. Hal itu untuk membangun dunia yang lebih baik.
“Indonesia mengajak dunia mengedepankan persatuan dan toleransi beragama untuk membangun dunia yang lebih baik,” sebutnya.
Untuk diketahui, dua kasus pembunuhan brutal terjadi di Prancis. Kasus pertama pemenggalan seorang pria di pinggiran kota Paris dan yang kedua penusukan di kota Nice.
Serangan pemenggalan terhadap pria di Paris itu terjadi pada Jumat (16/10) waktu setempat. Serangan terjadi sekitar pukul 5 sore di dekat sebuah sekolah di Conflans Saint-Honorine, pinggiran barat Ibu Kota Prancis.
Jaksa penuntut mengatakan mereka memperlakukan insiden ini sebagai “pembunuhan yang terkait dengan organisasi teroris,”.
Selang sepekan insiden penusukan terjadi di sebuah gereja di Kota Nice. Tiga orang tewas dan beberapa orang lain terluka. Salah satu korabn dilaporkan tewas dipenggal.
Pembunuhan itu terjadi pada pukul 09.00 Kamis (29/10) waktu setempat di dalam gereja basilika Notre-Dame di pusat kota Nice. Penyerang telah ditangkap polisi (Ong/rls)