Batam I jenews.id, Ribuan massa dari Pengurus dan simpatisan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Kota Batam memprotes kebijakan pemerintah pusat dengan melakukan Flash Mob menolak kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) di Empat Penjuru Simpang Kepri Mall Batam Centre, Minggu (11/09/2022).
Ketua Dewan Pengurus Daerah (DPD) PKS kota Batam Yusuf menyampaikan bahwa Aksi Flash Mob merupakan kesungguhan dan bentuk nyata dari konsistensi PKS yang sejak awal menolak kenaikan harga BBM bersubsidi ini, ujarnya.
Selain Anggota PKS, simpatisan dan masyarakat umum juga bergabung dalam aksi ini. Mereka datang dari tiap Kecamatan dan dikoordinasikan oleh DPC PKS kota Batam, jelas Yusuf.
Dalam aksi tersebut Yusuf menerangkan, bahwa setiap peserta berdiri di pinggir jalan utama penjuru persimpangan jalan utama Kota Batam, dengan membentangkan poster penolakan kenaikan harga BBM bersubsidi yang ditetapkan oleh pemerintah pusat 3 September 2022 yang lalu.
Sementara itu, aksi Flash Mob PKS Batam ini mendapatkan dukungan dari masyarakat yang melintas di empat penjuru simpang jalan Kepri Mall.
“Mereka melambaikan tangan, mengacungkan jempol, membunyikan klakson kenderaannya hingga berteriak setuju dengan aksi yang dilakukan PKS. Mereka adalah para pengendara sepeda motor (goweser), motor, mobil, bahkan kenderaan dengan gerobak samping yang membawa barang, serta para driver online/ ojol,” terang Ketua DPD PKS itu.
Disamping itu seorang pengendara wanita berteriak “PKS oke” teriaknya sambil mengarahkan jempol kanannya ke peserta Plash Mob.
Selain itu, peserta Flash Mob PKS Batam juga membagikan pamflet kepada pengendara yang sedang berhenti saat lampu merah menyala.
Adapun alasan dan pernyataan sikap PKS kota Batam terhadap kenaikan harga BBM bersubsidi adalah sebagai berikut.
1. Dana subsidi dalam APBN 2022 sudah direvisi dengan asumsi harga ICP dari USD 63 menjadi USD 100 per barel, sehingga BBM bersubsidi tidak perlu dinaikkan.
2. Pemerintah tidak amanah dan lalai dalam memastikan subsidi BBM tepat sasaran.
3. Presentase kenaikan BBM yang sebesar 30 persen secara tiba- tiba telah melewati batas psikologis masyarakat.
4. Masyarakat belum pulih benar dari Pandemi sangat rentan terdampak kenaikan harga BBM dari segi daya beli.
5. Dampak ikutan inflasi akan menyebabkan naiknya harga-harga barang, terutama bahan pokok.
Dalam aksi Flash Mob penolakan kenaikan BBM bersubsidi, PKS Batam ini juga diikuti jajaran Dewan Pimpinan Tingkat Daerah (DPTD) PKS kota Batam, Dewan Pimpinan Tingkat Wilayah ( DPTW) PKS Kepri, angota PKS Kepri, anggota Fraksi PKS DPRD Kota Batam dan Anggota fraksi PKS DPRD Provinsi Kepri.
Sementara mereka yang hadir diantaranya Ketua DPD PKS Kota Batam Yusuf, Sekretaris Warya Burhanuddin, Bendahara Riza Hendri Jopie, Sekretaris Majelis Pertimbangan Wilayah (MPW) PKS Kepri Suryani, Sekretaris Dewan Syariat Wilayah (DSW) PKS Kepri Syaifudin Fauzi, Wakil Ketua DPRD Provinsi Kepri yang juga ketua BP3 BPW PKS Sumbagut Raden Hari Tjahyono, Anggota DPRD Kepri Muhammad Syahid Ridho dan Wahyu Wahyudin, serta Anggota DPRD Kota Batam yaitu Muhammad Syafe’i, Rohaizat, Siti Nurlailah, dan Muhammad Mustofa, (jbd).