MEDAN | Jenews.id – Kegiatan Sosialisasi dengan adanya himbauan dari Dinas Pendidikan Sumut terkait perundungan sosialisasi (P5), agar siswa SMAN 10 di berikan kesadaran dalam hal pembulian. Dalam giat tersebut dilaksanakan di Aula SMAN 10, Sabtu pagi Pukul 11.00 Wib, Jalan Tilak No 108 Kota Medan (31/08/2024).
“Sosialisasi terkait perundungan
(Bullyng) terhadap siswa di undang seluruh orang tua siswa, agar memahami arti perundungan dan saling menjaga anak-anak dari segala tindak kejahatan sesama kawan-kawan dan saudaranya diluar sekolah, agar tidak terlibat dalam hal segala tindak kejahatan aksi tawuran yang di himbau pihak Dinas Pendidikan Sumatera Utara.
“Namun giat Sosialisasi perundungan (P5) ini di sampaikan oleh Ketua Komite SMAN10 dimana M.Fuadi tidak dapat hadir, sehingga Ketua Komite M Fuadi diwakili oleh Ketua Komite SMAN 10 Medan dalam sambutannya menyapa orangtuanya yang ikut hadir, Ibu Sri Murni S.pd. Narasumber serta Ibu bapak yang sengaja kami undang dan tidak lupa pula kepada siswa yang kami cintai generasi penerus harapan bangsa.
Dan disini tentunya dengan Tema, yang ada didepan kita marilah para siswa bisa dapat mencegah (Bullying) artinya perundungan di sekolah jadi harapan kami sebagai orang tua tolong jangan terjadi hal yang demikian didalam lingkungan kita baik didalam sekolah dan tentunya tidak terlepas juga didalam rumah tangga namun mudah-mudahan jangan terjadi dikehidupan kita dan baik di sekolah dan juga diluar sekolah, demikian dapat saya sampaikan hal harapan kami sebagai tenaga didik Siswa SMAN 10 kelas Sebelas “,Sebut M Fuadi.
Selanjutnya, Kepala Sekolah SMAN 10 Medan Sri Murni S.pd memberikan pandangan dan arahan kepada siswa kelas XI SMAN 10 dan orang tua siswa yang hadir.
Sehingga kita dapat berkumpul di tempat ini dalam rangka sosialisasi praktek Virtual (P5). Berhubung hari ini kita bisa melaksanakan kegiatan sosialisasi yang sudah di intruksikan dari Dinas Pendidikan Sumatera Utara.
Dan sekaligus kita melaksanakan tentang projek penguatan tentang UU Pancasila agar seluruh orang tua siswa di kelas 11 dapat memahami apa arti perundungan tersebut. Dalam sambutannya mengungkapkan kekecewaan nya kepada orangtua murid yang tidak dapat hadir.
” Padahal udah kita berikan Undangan kepada orangtua, kenapa yang hadir orang tua siswa hanya satu kelas padahal seluruh siswa adalah enam kelas”, Kata Sri Murni.
Sudah kami sampaikan kepada seluruh siswa putra dan putri bapak-Ibu supaya dapat hadir kita libatkan orangtua karena anak bapak dan ibu berada sekolah di SMAN 10. “Sambungnya Sri
Kami tidak tahu apakah siswa kami dirumah atau diluar sekolah atau yang masuk sekolah dalam hal ini kita sedang gencar-gencarnya memikirkan kesalahan besar terkait Pendidikan di Sumatera Utara.
Masih kata Sri Murni.S.Pd, dengan itu bapak/ibu mari kita tetap kerja sama dan mengontrol siswa/i agar siswa kami tidak terlibat tentang Gank motor dan itu kayaknya sudah tidak terkendali lagi dan mudah-mudahan kita dapat kerja sama dengan bapak /Ibu dapat menjaga anak-anaknya di luar batas sekolah dan dalam lingkungan Pendidikan kami”,Tutup Sri Murni.(Sk)