Berbagai lembaga berlomba-lomba menghasilkan vaksin ampuh untuk menangani pandemi Covid-19. Namun, di tengah kabar yang dinanti-nanti publik itu, sebagian penyayang binatang khawatir pada nasib hiu. Sebab, sebagian vaksin yang kini diuji Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), memanfaatkan ekstrak liver hiu sebagai bahan bakunya.
Ekstrak yang disebut bernama squalene, unsur kimia yang biasa didapat dari ekstrak minyak liver hiu. Selama ini, industri farmasi dan kosmetik sudah biasa mengubah squalene menjadi krim pelindung sinar matahari. Kali ini, peran squalene bukan untuk kosmetik, melainkan menjadi “adjuvant”—istilah ilmu farmasi yang berarti fungsinya untuk memperkuat efek vaksin dengan cara memperbesar imunitas tubuh.
Mengingat proses pembuatan vaksin ini ditujukan untuk skala global, maka ekstrak liver hiu yang dibutuhkan berjumlah besar. Merujuk data terbaru yang diumumkan WHO, sejauh ini sudah ada 176 kandidat vaksin yang masuk fase uji pra-klinis karena dianggap potensial mengobati Covid-19. Dari ratusan kandidat itu, lima vaksin di antaranya memakai adjuvant squalene, menurut laporan organisasi swadaya Shark Allies. (Ong/rls(