Riau I Jenews.id
Pemerintah Kota (Pemko) Pematangsiantar melalui Dinas Pariwisata mengajak generasi muda Kota Pematangsiantar memeriahkan Rapat Kerja (Raker) Komisariat Wilayah (Komwil) 1 Asosiasi Pemerintah Daerah Seluruh Indonesia (APEKSI) 2024 di Kota Pekanbaru, Provinsi Riau. Mereka tampil dalam rangkaian Raker Komwil 1 APEKSI di acara pentas seni bertajuk Lancang Kuning Carnaval, di halaman Kantor Gubernur Riau.
Di hari pertama pagelaran, Jumat (03/05/2024) Sanggar Budaya Rayantara dan tim tari Yayasan Perguruan Sultan Agung telah tampil. Selanjutnya di hari kedua, Sabtu (04/05/2024) tim tari Yayasan Perguruan Sultan Agung kembali tampil. Mereka mempersembahkan Tari Martonun dan Tari Sipitu Cawan + Tandok.
Tari Martonun merupakan tari kreasi yang menggambarkan kegiatan perempuan Simalungun dalam menenun. Mulai membuat, memintal, dan menenun benang untuk dijadikan pakaian bangsawan zaman dahulu. Sementara Tari Sipitu Cawan ditarikan menggunakan 3, 5, dan 7 cawan atau mangkok kecil. Dahulu mangkok-mangkok tersebut berisi air perasan jeruk purut yang diyakini masyarakat sebagai media pembersihan diri maupun lokasi atau tempat.
Sutan Saragih, selaku pengurus Sanggar Budaya Rayantara berharap, dalam upaya mencapai Destinasi Yes Transit No, Pemko Pematangsiantar mampu memiliki lebih dari satu event festival, baik skala kecil, menengah, hingga besar yang dapat mengisi kalender event bulanan setiap tahun.
Ia menilai, agenda rutin seperti Hari Jadi Kota Pematangsiantar, Siantar Cultural Show, dan Bazar UKM dapat ditambah lagi dengan event lainnya dan menjadi daya tarik wisata kota yang semakin semarak.
Sanggar Budaya Rayantara sendiri bersama peneliti BRIN Sumut, jejaring Tim Ahli.Cagar Budaya (TACB) Provinsi Sumut dan komunitas pelajar, sambungnya, sedang mempersiapkan Siantar Heritage Festival 2024.
“Sebuah festival berbasis budaya dan bangunan peninggalan sejarah. Semoga menyusul juga agenda event tahunan lainnya di Kota Pematangsiantar,” tandasnya. (*)