Pakpak Bharat | Jenews.id, Hujan es (hail) dan angin kencang melanda Kabupaten Pakpak Bharat pada Selasa, (22/09/2020) sekitar pukul 15.00 WIB. Akibatnya sejumlah rumah mengalami kerusakan, atap bocor dan tanaman petani rusak. Kejadian ini terjadi di wilayah Singgabur Desa Silima Kuta Kecamatan Sitellu Tali Urung Julu Kabupaten Pakpak Bharat.
Melansir akun Facebook milik Ojekta Pakpak Bharat Sumut dalam unggahannya tertulis āHujan Es Sapu Pemukiman dan Pertanian Warga Singgabur, Kecamatan Sitellu Tali Urang Julu Kab. Pakpak Bharat Sumatera Utara Dilanda Hujan Es, meluluhlantahkan seluruh tanaman dan sebahagian besar rumah warga. Semoga segera pulih dan Segenap warga Pakpak Bharat bisa bergotong-royong membantu warga setempat..ā
Terlihat dalam unggahan gambar, atap rumah warga mengalami kerusakan, tanaman milik petani tak luput rusak. Sampai berita ini diturunkan belum terdata jumlah kerusakan dan kerugian akibat hujan es.
Kepala BPBD Pakpak Bharat Jibun Padang membenarkan kejadian tersebut telah terjadi Hujan Es dan angin kencang yang mengakibatkan adanya kerusakan pada rumah warga dan tanaman petani.
Pj Kepala Desa Silima Kuta Kecamatan Sitellu Tali Urang Julu (STTUJ) Kabupaten Pakpak Bharat membenarkan kejadian tersebut dan sudah melaporkan ke dinas terkait yaitu Dinas Sosial dan Dinas BPBD Kabupaten Pakpak Bharat.terkait jumlah kerugian yang di derita masyarakat sampai saat ini Pj Kepala.Desa Silima Kuta mengatakan masih melakukan pendataan.
Awak media JeNews.id melakukan konfirmasi langsung ke BMKG Wilayah I Medan via email terkait fenomena Hujan es (hail) yang terjadi di Pakpak Bharat.melalui Subbid Pelayanan Jasa BBMKG Wilayah I Medan menjelaskan bahwa
Fenonema hujan es (hail) terjadi akibat presipitasi (turunnya hujan) yang terdiri dari bola-bola es dengan diameter antara 5-50 mm atau bahkan lebih.
Salah satu proses pembentukannya adalah melalui kondensasi uap air yang sangat dingin di atmosfer pada lapisan di atas titik beku (freezing level).
Awan yang tinggi puncaknya melebihi titik beku ini akan memiliki bagian atas yang suhunya lebih rendah dari nol derajat Celcius, sehingga awan tersebut mempunyai peluang sangat besar memproduksi es.
Es yang terbentuk dari proses ini biasanya berukuran cukup besar.
Pada masa pancaroba biasanya akan terjadi pembentukan awan secara konvektif di mana massa udara basah terangkat ke atas dan membentuk awan yang puncaknya melebihi freezing level dan terjadilah proses pengintian es. Maka, bagian atas awan tersebut banyak mengandung es.
Saat sudah cukup waktunya untuk hujan, maka butiran atau bahkan gumpalan es juga ikut jatuh ke permukaan bumi. Akibat ukurannya, walaupun es telah turun ke arah yang lebih rendah dengan suhu yang relatif hangat tidak semuanya dapat mencair.
Hujan Es dan Angin Kencang yang terjadi di Pakpak Bharat dan sekitarnya disebabkan oleh:
Adanya belokan angin yang terjadi diwilayah Sumatera Utara (Sumut) akibat pengaruh adanya Pusat Sistem Tekanan Rendah (LOW) di Laut Cina Selatan yang mengakibatkan massa udara basah bergerak melewati wilayah Sumut
Untuk beberapa hari kedepan wilayah Pakpak Bharat dan sekitarnya diperkirakaan masih berpotensi hujan dengan intensitas Sedang hingga Lebat yang dapat di sertai badai petir dan angin kencang pada Sore hingga malam hari namun perubahan dinamis cuaca dapat berubah sewaktu-waktu, Jadi Perlu Meningkatkan Kewaspadaan Terhadap Cuaca Ekstrim.
Berdasarkan hal-hal tersebut, maka BMKG menghimbau agar masyarakat yang berada di wilayah bantaran sungai agar tetap waspada terjadi banjir kiriman dan masyarakat di wilayah pegunungan untuk tetap waspada terhadap longsor yang bisa terjadi akibat curah hujan yang tinggi. Masyarakat dihimbau untuk selalu mengikuti informasi terbaru BMKG seperti prakiraan cuaca dan informasi peringatan dini cuaca ekstrim. (Irwan)