Batu Bara I jenews.id, Korban kebakaran Usman (58) berharap bantuan Pemkab Batu Bara, setelah rumah yang ia tempati ludes dilalap sijago merah pada Minggu 11 September 2022 sekitar pukul 20.30 WIB. Hal ini dikatakannya pada Senin (12/9/2022).
Usman menyebut bahwa ada uang sekitar kurang lebih 10 juta yang ikut terbakar pada musibah tadi malam, selain itu semua peralatan rumah tangga dan lemari berisi dokumen penting lainnya hangus termasuk ijazah sekolah, ujarnya.
Disaat kejadian, Usman yang berprofesi sebagai penjaga sekolah SD Negeri 11 desa Suka Maju Kecamatan Tanjung Tiram tengah keluar rumah membeli rokok, ucapnya.
“Saat kejadian berlangsung Saya berada diluar rumah, dan didalam rumah ada 1 orang anak Saya dan 2 cucu, namun Saya lihat sudah dievakuasi saat kebakaran,” jelasnya.
Sebelumnya, setidaknya ada 3 unit rumah semi permanen hangus terbakar, sehingga arus listrik dilokasi kejadian dipadamkan sementara waktu, dan kejadian bermula sekira pukul 20.30 Wib dini hari.
Menurut keterangan warga setempat, api bermula disebut-sebut warga dari tabung gas. Bahkan ada yang mendengar letupan kecil dari tabung gas yang memicu maraknya api, terlihat antusias warga setempat yang berada dilokasi andil membantu memadamkan api dengan menyiramkan air yang ada disokan perkarangan sekolah.
Karena bangunan rumah semi permanen, api dengan cepat melahap rumah, namun begitu warga setempat pantang menyerah mencoba untuk memadamkan api, dengan meruntuhkan sebahagian bangunan menerobos masuk untuk memadamkan api dari dalam.
Namun sayangnya, tidak berapa lama api menyambar, terlihat petugas pemadam kebakaran (Damkar) datang untuk memadamkan api dengan menurunkan 1 buah unit mobil Damkar.
Sayangnya, terlihat petugas yang hadir belum berpengalaman memadamkan api, sehingga persediaan air mulai habis, namun api belum mampu dipadamkan.
Walau demikian, dengan sigap warga menerobos api dari rumah kosong disebelah kebakaran, kiranya dapat memberikan jalan bagi petugas damkar untuk memadamkan api yang mulai redup dari dalam. Hinga hampir 1 jam lamanya, apipun belum mampu dipadamkan oleh petugas Damkar.
Air dari mobil damkar yang dihadirkan hanya 1 buah unit yang tak mampu memadamkan api dari luar, sehingga beberapa petugas Damkar balek kanan, untuk mengisi ulang air Mobil Damkar. Sembari menunggu, dengan sigap warga berbondong-bondong menimba air untuk dapat memadamkan api.
Seiring berjalannya waktu sambil menunggu trip kedua mobil damkar, api perlahan meredup yang menyisakan bara api perlahan menghanguskan setidaknya 3 unit rumah semi permanen.
Sementara menurut keterangan Usman, api bersumber didekat kamarnya, dan diduga dari konsleting listrik sebab kami tidak ada menghidupkan api saat itu dan gas tidak ada masalah, ucapnya
“Rumah Kami sebagian dari anyaman tepas dan kayu yang mudah terbakar, sehingga api cepat sekali membesar dan menyebar, sekitar 1 jam saja semua ludes terbakar,”.
“Saya berharap bantuan Pemerintah, kalau dapat segera, dan saat ini Kami masih menumpang rumah saudara,” jelasnya dengan suara rilih, (Hz).