Pematangsiantar | Jenews.id, Beredar kabar informasi di media sosial Facebook (FB) tentang penculikan anak di Kota Pematang Siantar. Namun hal itu dibantah Kanitreskrim Polsek Siantar Utara, Kota Pematang Siantar Ipda MS Sialagan, Kamis (09/12/2021).
Informasi penculikan anak itu diposting di FB oleh akun Munaroh, Kamis pagi (09/12/2021). Pada kolom komentar, Munaroh menjelaskan, penculikan terjadi terhadap anak di Marlegot, Gang Selamat. (Diduga Marlegot terletak di Kelurahan Sigulang-gulang, Kecamatan Siantar Utara, Kota Pematang Siantar, Sumatera Utara).
Disampaikan juga oleh akun Munaroh, dalam akun fb nya itu, penculikan terjadi kemarin, Rabu pagi (08/12/2021). Dimana, sebut, para pelaku penculikan anak berjumlah 4 orang, dengan menggunakan mobil Avanzah.
Sebutnya lagi, sejumlah warga sempat mengejar pelaku penculikan. Dalam hal ini, pengejaran sempat berlangsung di Jalan Pdt Wismar Saragih, dekat SD Percontohan Kota Pematang Siantar
Bahkan katanya lagi, orang tuanya sempat ikut mengejar. Hanya saja pengejaran, katanya tidak berhasil. Karena mobil Avanzah melaju dengan kencang.
Namun informasi di Facebook itu dibantah Kanitreskrim Polsek Siantar Utara, Ipda MS Sialagan. Karena yang ada “penjampretan” terhadap sopir dan penumpang mopen Atlas, dan para pelakunya menggunakan mobil Avanzah yang dirental.
“Tidak ada penculikan. Yang ada semalam (Rabu 08/12/2021), mobil avanzah dipakai untuk menjambret (sopir dan penumpang mopen Atlas),” ucap MS Sialagan, sembari menunjuk pemilik mobil Avanzah dan 2 korban jambret pada Angdes Atlas di Polsek Siantar Utara.
Sementara itu, beranjak dari informasi di FB tersebut, sejumlah jurnalis melakukan penelusuran dengan mendatangi SD Percontohan di Jalan Wismar Saragih dan Jalan Kain Suji di Kelurahan Bane, Kecamatan Siantar Utara, Kamis (09/2021).
Pegawai SD Percontohan bermarga Panjaitan mengatakan, tidak ada penculikan anak terjadi di SD Percontohan. Hanya saja ia ada mendengar teriakan maling yang ditujukan ke mobil Avanzah yang melaju kencang.
Hal yang sama juga dikatakan warga di dekat SD Percontohan, seorang wanita boru Gultom. Katanya, ada yang mengejar mobil Avanzah. Lalu ia juga ada mendengar teriakan maling, dan bukan teriakan penculikan anak.
Informasi lainnya, sempat disebut, mobil Avanzah itu dikejar (melintas) dari Jalan Kain Suji yang letaknya tidak jauh dari SD Percontohan.
Namun sejumlah warga Jalan Kain Suji tidak ada yang mengetahui ada penculikan anak terjadi. Juga tidak mengetahui ada pengejaran terhadap mobil Avanzah disana.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, angkutan pedesaan (Angdes) Atlas jurusan Kota Siantar – Tanah Jawa (Kabupaten Simalungun) “dibajak” atau diberhentikan secara paksa oleh 4 orang pria di Jalan SM Raja, Kelurahan Kahean, Kecamatan Siantar Utara, Kota Pematang Siantar, Sumatera Utara, Rabu pagi (08/12/2021).
Angdes atau sering juga disebut Mobil Penumpang (Mopen) diberhentikan secara paksa, dengan menghadang angdes tersebut dengan minibus Avanzah BK 1270 QB.
Setelah terhadang, empat pria langsung mendatangi angdes. Awalnya para “pembajak” meminta uang. Karena tidak diberikan, mereka merampas ponsel (smartphone) milik sopir Angdes Atlas, Koko (36 tahun), warga Kecamatan Tanah Jawa, Kabupaten Simalungun.
Bukan hanya itu, para “pembajak” juga merampas smartphone penumpang angdes, Nelvi (28 tahun), juga warga Kecamatan Tanah Jawa. Saat itu, ponsel dirampas dari genggaman tangan Nelvi.
“Dirampas dari tanganku,” ucap Nelvi, Kamis (09/12/2021). Saat ditemui, Koko maupun Nelvi sedang berada di Markas Polsek Siantar Utara, untuk memberikan penjelasan kepada polisi di ruangan Unit Reskrim.
Dikatakan Koko, ia bersama sejumlah warga sempat mengejar para “pembajak” yang melarikan diri dengan menggunakan mobil Avanzah BK 1270 QB. Hanya saja Koko kehilangan jejak.
Sedangkan warga lain terus melakukan pengejaran, hingga melintasi Jalan Pdt Wismar Saragih.
Kanitreskrim Polsek Siantar Utara, Ipda MS Sialagan mengatakan, mobil Avanzah tersebut ditemukan di Jalan Meranti, dekat SMP Negeri 6, atas laporan warga kepada Kapolsek Siantar Utara AKP Manaek Sahala Ritonga.
Dikatakan MS Sialagan, saat itu para pelaku terjebak jalan buntuh (Jalan Meranti ditutup), dan tidak lagi sempat untuk memutar. Warga menutup jalan, karena ada orang meninggal. Katanya, para pelaku kemudian melarikan diri, dengan meninggalkan mobil Avanzah di Jalan Meranti.
Ipda MS Sialagan mengatakan, mobil Avanzah merupakan milik Jefri (20 tahun), warga Jalan Perjanjian, Kelurahan Sukadame, Kecamatan Siantar Utara.
Mobil itu dirental oleh David Siahaan. Katanya, kasus itu masih berproses di Polsek Siantar Utara. “Masih mau dikembangkanlah,” ucap MS Sialagan.
Jefri yang juga ditemui di Polsek Siantar Utara membenarkan kalau mobil Avanzah miliknya dirental oleh David Siahaan. Sehingga ia tidak mengetahui mobilnya digunakan untuk “membajak” Angdes Atlas.
Di Polsek Siantar Utara, Jefri duduk berdampingan dengan orang tua (bapak) dari David Siahaan. Disisi lainnya, ada orang tua (ibu) dari Koko. (tmn)