Washington| Jenews.id
Mantan Presiden Amerika Serikat Donald Trump saat ini tidak bisa lagi aktif di media sosial seperti Facebook dan Twitter. Dua perusahaan tersebut memblokir kehadiran Trump karena beberapa kali dianggap menghasut massa untuk melakukan kekerasan. Tak kehabisan akal, Trump kini berencana membangun layanan jejaring sosial sendiri.
Trump pada hari Rabu (20/10) mengumumkan rencananya untuk meluncurkan layanan jejaring sosial baru dengan nama TRUTH Social. Layanan baru ini kabarnya akan tersedia mulai bulan depan dalam versi beta untuk pengguna pilihan.
TRUTH Social merupakan platform jejaring sosial yang ada di bawah Trump Media & Technology Group (TMTG). Perusahaan milik Trump ini juga berencana meluncurkan layanan video on-demand berlangganan yang akan menampilkan program hiburan.
“Saya membuat TRUTH Social dan TMTG untuk melawan tirani Big Tech,” ungkap Trump, seperti dikutip Channel News Asia.
Trump, yang telah diblokir dari Twitter dan Facebook, merasa kecewa karena saat ini kelompok seperti Taliban masih memiliki kebebasan di media sosial, sementara dirinya tidak.
Dalam pembuatan TRUTH Social, TMTG akan bergabung dengan perusahaan Digital Acquisition Corp. Kolaborasi ini akan menjadikan TMTG sebagai perusahaan publik.
Laporan TMTG menjelaskan bahwa nantinya perusahaan bisa meraih pendapatan tambahan sebesar US$ 825 juta dalam bentuk saham tambahan untuk penilaian kumulatif hingga US$ 1,7 miliar tergantung pada kinerja kombinasi harga saham pasca bisnis.
Setelah meninggalkan Gedung Putih, Trump kembali fokus ke dunia bisnis yang membesarkan namanya. Proyek TRUTH Social sepertinya akan jadi senjata baru Trump di dunia bisnis.
Trump telah dilarang hadir dari Twitter dan Facebook karena dianggap sengaja menghasut massa yang akhirnya menguasai Kongres pada bulan Januari lalu. Sejak saat itu Trump terus berusaha mencari cara untuk bisa kembali ke media sosial.(rls/ong)