Samosir | Jenews.id, Kemiskinan semakin hari semakin merajalela, apalagi situasi pandemi sampai hari ini semua terkena dampaknya. Sebut saja namanya Kaldera seorang warga di kabupaten samosir, pria kelahiran tahun 1990 ini menceritrakan bahwa Ia dipaksa istrinya untuk menerima vaksinasi covid-19 demi mendapatkan Bantuan Langsung Tunai dari pemerintah senilai Rp. 300.000,00 (tiga ratus ribu rupiah).
Pada hari itu sabtu (31/10/2021), menjadi topik hangat kami dipagi hari nyambi menelan semangkuk sarapan mie gomak jagal khas samosir. Pria yang bernama Kaldera itu tanpa ragu dan langsung membuka topik pembicaraan bahwa dia dipaksa istrinya agar menerima vaksinasi untuk medapatkan Bantuan Langsung Tunai (BLT) demi memenuhi kebutuhan hidup mereka sehari-hari.
Sementara alasan pria itu tak mau menerima vaksinasi terhadap dirinya dikarenakan dia mengidap gejala penyakit jantung dan sesak nafas, dan disamping itu dia juga mengungkapkan sedikit sejarah kematian kakek dan ayahnya sendiri juga didiagnosa mengidap penyakit jantung, dimana kakek meninggal akibat pembuluh darahnya pecah dan sang ayah meninggal akibat penyakit jantung dan diabetes. Dan hal itulah yang ditakutkan Kaldera untuk menerima vaksinasi, dia khawatir ada penyakit keturunan terhadap dirinya.
Mengembangkan pembicaraan, wrtawan jenews.id melontarkan pertanyaan kepadanya ” Apakah saudara Kaldera sudah menkonfirmasi kepada pihak yang bersangkutan terkait BLT ( Bantuan Langsung Tunai ) ini?”
Sudah Lae, dan pihak yang bersangkutan tersebut langsung memberitahukan Perpres Nomor 14 Tahun 2021 Tentang Pengadaan Vaksin dan Pelaksanaan Vaksin dalam Rangka Penanggulangan Virus Corona Disease 2019 (COVID-19). Dimana tertuang pada Pasal 13A ayat 4 (a,b,c) ‘ penundaan atau penghentian pemberian jaminan sosial atau bantuan sosial, penundaan atau penghentian layanan administrasi pemerintahan dan atau, denda. Pungkasnya.
“Begitulah lae, makanya aku juga jadi bingung dan dibeberapa tempat pun kudengar, ada juga yang meninggal setelah menerima vaksinasi. Mau vaksin aku takut menjadi pemicu gejala penyakit yang ku idap, tapi kalau gak vaksin istriku nya yang jadi lawanku lae!!”, Tutup pria itu.
Mendengar celotehan pria yang berusia 31 tahun dan bernama Kaldera itupun, membuat saya merasakan seperti yang dirasakannya. Sulitnya ekonomi ditengadah situasi ini memang terkadang membuat manusia harus mempertaruhkan nyawa, tak ada ubahnya dengan saya sendiri. Saya bisa merasakan apa yang dirasakan nya karena saya juga belum menerima “vaksinasi”, sambil tersenyum diam-diam saya meninggalkan pria itu dengan Salam sehat. (Erix)