BATU BARA |Jenews.id – Bupati Batu Bara H. Baharuddin Siagian, S.H., M.Si., bersama anggota DPRD Provinsi Sumatera Utara, Yahdi Khoir, serta Tim Staf Ahli Kementerian Pertanian RI Ibu Ani dan Bapak Aris, meninjau langsung kondisi bendung Sungai Dalu-Dalu yang berada di Desa Sukaraja, Kecamatan Air Putih, Kabupaten Batu Bara, Sabtu (13/12/2025).
Peninjauan ini dilakukan menyusul kondisi bendung yang mengalami kerusakan dan berpotensi menimbulkan erosi. Keadaan tersebut dikhawatirkan dapat mengancam keselamatan masyarakat sekitar serta mengganggu aktivitas dan hasil pertanian warga yang selama ini bergantung pada aliran air dari bendungan tersebut.
Akibat tingginya debit air yang berasal dari Sungai Bah Bolon di Kabupaten Simalungun, yang merupakan kewenangan Pemerintah Provinsi, aliran air yang masuk ke Sungai Dalu-Dalu semakin deras. Kondisi ini mengakibatkan terjadinya erosi cukup parah di sekitar bendung dan tanggul sungai, sehingga membuat tanggul Sungai Dalu-Dalu berada dalam kondisi rawan dan hampir jebol.
Situasi tersebut menimbulkan kekhawatiran masyarakat, khususnya para petani yang bermukim dan mengelola lahan pertanian di sekitar aliran sungai, karena berpotensi menimbulkan banjir serta merusak lahan pertanian apabila tidak segera ditangani.
Sebagai langkah cepat, Pemerintah Kabupaten Batu Bara melakukan perbaikan darurat dengan membersihkan kayu-kayu dan material yang menyangkut di area bendung. Selain itu, Pemkab Batu Bara juga memasang cerucuk dari batang pohon kelapa serta sandbag di sepanjang tanggul Sungai Dalu-Dalu. Upaya ini dilakukan untuk mengurangi pengikisan tanah akibat derasnya tekanan aliran air, sekaligus mencegah terjadinya kerusakan yang lebih parah.
Pemerintah Kabupaten Batu Bara berharap pemerintah pusat maupun pemerintah provinsi dapat segera mengambil langkah-langkah konkret untuk melakukan perbaikan, mengingat kondisi tanggul Sungai Dalu-Dalu saat ini hampir jebol dan berpotensi menjadi ancaman serius bagi keselamatan masyarakat.
Apabila tanggul Sungai Dalu-Dalu sampai jebol, dampak yang ditimbulkan diperkirakan sangat besar. Sedikitnya lima desa akan terdampak, yakni Desa Sukaraja, Tanah Tinggi, Tanah Rendah, Sukaramai, serta Kelurahan Indrapura. Selain itu, sekitar 1.500 hektar lahan pertanian berpotensi rusak, termasuk 500 hektar lahan hortikultura cabai dan sekitar 10 hektar lahan perikanan milik masyarakat.
Anggota DPRD Provinsi Sumatera Utara, Yahdi Khoir, juga menyampaikan dukungannya terhadap langkah Pemkab Batu Bara dalam memperjuangkan perbaikan infrastruktur pertanian yang menjadi kebutuhan dasar masyarakat.
Sementara itu, Tim Staf Ahli Kementerian Pertanian RI melakukan pencatatan dan evaluasi teknis sebagai bahan pertimbangan untuk langkah tindak lanjut di tingkat pusat.
Peninjauan ini diharapkan dapat menghasilkan solusi konkret guna menjaga keberlanjutan pengairan dan ketahanan pangan di Kabupaten Batu Bara.(Ros)













