Simalungun | Jenews.id, Begitu bebasnya praktek perjudian togel di wilayah Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara, yang digeluti dan disebut – sebut Rizal Belawan Bandarnya, jelas – jelas menjadi pertanyaan besar..?
Pasalnya, kegiatan bisnis haram ini seolah sulit untuk di deteksi Aparat Hukum (APH) setempat, hingga oknum bandarnya itu pun secara gamblang dan mulus membentuk kaki – kaki jaringan pemgecer di beberapa titik di wilayah Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara.
R alias Rizal Belawan disebut – sebut bandarnya yang kini namanya melesat. Tanpa ada masalah, ia pun sangat leluasa sekali membentuk kaki – kaki jaringan pengecer di beberapa titk dan saat ini menjadi “Bandar besar” yang memiliki omzet ratusan juta di Kabupaten Simalungun. setiap kali putarannya, yang dilakukan siang dan malam (Togel dan Hongkong)
Dan sungguh tak disangka – sangka, khabar teranyer didapat informasi sungguh sangat memiris kan hati, ternyata untuk mensukseskan bisnis haram itu, oknum yang disebut – sebut bandar togel Rizal Belawan pun mengatur strategi dengan mengajak kerjasama oknum wartawan dan LSM.
Pria disapa Rizal Belawan itu terus mengoperasikan bisnis judi tebak angka (togel) yang sampai saat ini terus bertumbuh besar dan juga kuat diantara banyak lainnya bandar togel.
Ironisnya, meski bisnis judi yang digeluti Rizal Belawan jelas – jelas melawan hukum, tapi sampai sekarang Rizal Belawan tak tersentuh hukum juga. Dan informasi yang berhasil dikumpulkan, ternyata Rizal Belawan mengelola 5 jenis permainan judi yang “mengisap darah” dan membuat miskin masyarakat pemainnya
Hal ini bukan tidak beralasan, terdengar khabar Rizal Belawan semakin melebarkan bisnis haramnya itu hingga ke pelosok Kabupaten Simalungun, seperti, Tanah Jawa,Hatonduhan, Hutabayu Raja, Jawamaraja Bah Jambi, Pematang Bandar dll, juga bertambah ramai juru tulisnya. Bahkan, sampai berani menyebutkan, “jangan takut, kita sudah kordinasi”.
“Gawat lah bang judi togel disini, khusunya judi togel SGP dan HK, kadang siang ada juga yang main Togel Sidney disini bang,” aku salah seorang warga mengaku marga Sinaga kepada wartawan.
Permaianan judi togel ini, sambung Sinaga, sudah berlangsung lama di wilayah Tanah Jawa Kabupaten Simalungun, Sumut dan sepertinya sudah tidak dapat ditolerir lagi bang,” ujarnya.
Saat wartawan menanyakan, siapa bandarnya di Tanah Jawa dan sekitarnya, warga lainnya yang ada diwarung kopi itu langsung menyelutuk mrngatakan,” nama bandar togelnya Rizal Belawan, ada juga marga Nainggolan dan Simanjuntak, tapi kalau yang terkenal sekarang, disebut – sebut bernama Rizal Belawan, bang. Hampir semua menyetor sama dia, mungkin karena ada ikut terlibat di dalamnya oknum aparat TNI yang bertugas sebagai kordinatornya. Oknum TNI itu bertugas di Markas TNI yang ada di Marihat itu bang orangnya tinggi – tinggi, naik mobil,” ungkap warga meminta nama dan fotonya agar tidak ekspos ke media.
Ketika hal ini dikonfirmasi, ke Kapolres Simalungun AKBP Nicolas Dedy Arfianto melalui Kasat Reskrim AKP Rahmad Wibowo Sik, melalui pesan singkat aplikasi WhatsApp, wartawan Minggu (26/12/2021), sekira pukul 21.47 Wib, terkait semakin maraknya peredaran penjualan kupon judi jenis togel yang disebut – sebut dikelola “bandarnya” Rizal Belawan dkk di wilayah hukum Simalungun, sampai berita ini di terbitkan, Kasat Reskrim Polres Simalungun tidak juga memberikan jawaban.
Berantas Judi Togel di Simalungun Butuh Spirit Jenderal Sutanto
Perlu diketahui, judi togel ini bukan hal yang baru terjadi. Dimana, Polisi Republik Indonesia (Polri) pernah punya jasa yang besar dalam pemberantasan praktik judi di tanah air. Catatan sejarah membuktikan, pada 2005 saat koprs abdi negara itu dipimpin Jenderal Sutanto, semua bandar besar perjudian di tanah air dibuat tiarap.
“Perjudian sudah sangat parah,” katanya kala itu, dikutip dari net.
Bahkan sang jenderal pada saat itu tidak takut untuk menyebut, ada 14 Kepala Polisi Daerah (Kapolda) yang terindikasi membeking bandar besar judi di daerahnya masing-masing. Dirinya tidak gentar sama sekali dengan para jenderal yang ada di balik bandar dan cukong judi.
“Nggak ada perang bintang, itu cuma di film-film. Semua anggota Polri memegang sumpah jabatan,” katanya lagi kala itu.
Jenderal Sutanto membantah bandar judi juga memberi upeti untuk dana operasional institusi Polri. Mungkin jika ada itu adalah oknum yang menerima dan berusaha melindungi serta sengaja ada pembiaran. Namun, sebenarnya banyak juga institusi lain yang menganbil kesempatan dari bisnis legal itu.
“Sekarang kita stop,” kata Jenderal Sutanto kala itu dikutip dari net
Sikap tegas Jenderal Sutanto dalam operasi pemberantasan yang sistematis terhadap praktik judi di tanah air pada saat itu menjadi kunci keberhasilan Polri, sebagai institusi penegak hukum. Imbasnya kepercayaan publik terhadap korps pelindung masyarakat itu langsung meroket.
Smalungun nampaknya butuh spirit Jenderal Sutanto untuk memberantas praktik judi, terutama judi toto gelap (togel), hingga menjangkau para cukong dan bandar besarnya. Bertahun – tahun praktik judi adem ayem di Simalungun, karena yang diamankan hanyalah para pengecer. (Taman)