Pematangsiantar | Jenews.id, Wali Kota Pematangsiantar sejak dilantik Presiden Prabowo Subianto di Jakarta, 20 Februari 2025 sebulan lalu sudah mendapat sorotan tajam terkait kebijakan pembangunan di kota Pematangsiantar. Hal itu disampaikan Ketua PAC PDI Perjuangan Kecamatan Siantar Barat, Azahari Nasution, ia menilai bahwa kebijakan Wesly yang lebih mengutamakan Stadion Sangnawaluh dibandingkan dengan revitalisasi Pasar Horas merupakan kebijakan yang ngawur.
Azahari menilai, kebijakan ini menunjukkan ketidakpedulian pemerintahan Wesly-Herlina terhadap hajat hidup orang banyak khususnya terkait nasib para pedagang pasar horas yang hingga saat ini berjualan di jalan utama kota Pematangsiantar, akibatnya setiap hari macet dan tentu terjadinya kesemrawutan kota Pematangsiantar.
Azhari mengatakan, pasar horas adalah jantung ekonomi rakyat kecil. Banyak pedagang yang menggantungkan hidupnya disana. Tapi yang lebih diprioritaskan justru malah stadion, ujarnya.
Tokoh Pemuda Pematangsiantar ini juga mengungkapkan bahwa revitalisasi Pasar Horas yang mengalami kebakaran beberapa waktu yang lalu seharusnya menjadi prioritas utama karena menyangkut mata pencaharian ribuan pedagang dan warga sekitar dan kondisi Pasar Horas saat ini sangat membutuhkan perhatian serius dari Pemko Pematangsiantar, ungkapnya dengan nada serius.
“Kita tidak menolak pembangunan stadion itu, tetapi pemerintahan Wesly seharusnya menyelesaikan persoalan yang langsung berdampak pada masyarakat banyak, saya juga heran dan mempertanyakan dana dari mana pembangunan stadion itu bisa diambil, soal bersih – bersih dan melihat – lihat cukup lurah saja kesitu tidak usah Walikota. Sayang energi Wali Kota kalau hanya untuk bersih – bersih dan melihat – lihat saja.” tandas Azhari.
Beberapa waktu lalu Wesly juga dikitrik melalui Aksi para pedagang yang tergabung dalam Komunitas Pedagang Pasar Horas, mereka menilai bahwa Wali Kota Pematangsiantar Wesly Silalahi tidak berpihak kepada rakyat, wesly tidak pernah turun melihat pedagang, wesly tidak pernah turun terhadap rakyat yang tertindas dan malah melihat stadion yang saat ini tidak menyentuh secara langsung kepada masyarakat siantar secara keseluruhan.
Bagaimana mungkin raykat mau bermain bola kalau mencari nafkah saja pun susah, bagaimana mungkin masyarakat mau bermain bola kalau masyarakatnya kelaparan. Wesly harus mengedepankan kepentingan dan kebutuhan rakyat yang saat ini tidak dapat perhatian dari Pemerintah. Pekik Agus Butar Butar saat menyampaikan orasinya.
Agus juga menyebutkan bahwa Wesly dan Herlina tidak pernah bicara bagaimana nasib pedagang dan mereka tidak ada rencana untuk memperbaiki Pasar Horas, malah mereka khawatir bila perusahaan besar itu pindah dan mengatakan siantar bisa bubar kalau sempat perusahaan itu pindah, pernyataan apa seperti ini dari seorang kepala Daerah? Tanya Agus melalui pengeras suara.
Hingga berita ini dilayangkan ke meja redaksi, belum ada tanggapan resmi dari pihak Pemko Pematangsiantar terkait kritikan yang disampaikan oleh Azahari Nasution. (Boang)