Jenews.id l Simalungun, Hanya karena persoalan sepele, sebuah aksi pembunuhan menimpa seorang pria bernama Herman Syahputra Pohan (39). Herman harus meregang nyawa karena ditikam sahabatnya sendiri, Zulkarnaen Sinaga (26). Penyebabnya adalah rebutan mikrofon antara keduanya di sebuah warung tuak yang menyediakan hiburan karoke, di Kecamatan Panei, Kabupaten Simalungun Sabtu, (31/08/2024) lalu.
Menurut Kasat Reskrim Polres Simalungun, AKP Ghulam Yanuar, kejadian bermula ketika korban, Herman Syahputra Pohan, meminta mikrofon dari tersangka, Zulkarnain Sinaga, untuk bergantian menyanyi. “Keduanya berselisih dikarenakan korban meminta mikrofon kepada tersangka untuk bergantian menyanyi,” jelas AKP Ghulam Yanuar saat memberikan keterangan pada Selasa (03/09/2024).
Permintaan Herman untuk bergantian menggunakan mikrofon ternyata membuat Zulkarnain merasa tersinggung. Meskipun belum jelas bagaimana cara korban meminta mikrofon tersebut, ketegangan mulai meningkat di antara keduanya. Insiden tersebut memicu adu argumen dan aksi dorong-dorongan antara korban dan tersangka.
Situasi memanas ketika Zulkarnain yang tersulut emosi mendekati Herman dengan marah. Dalam keadaan emosi yang tak terkendali, Zulkarnain mengeluarkan sebilah pisau berukuran 20 cm yang dibawanya dan langsung menusukkan pisau tersebut ke perut Herman. Kejadian ini berlangsung sangat cepat dan mengejutkan pengunjung lainnya di warung tuak tersebut.
Warga sekitar yang menyaksikan kejadian itu segera bertindak untuk memberikan pertolongan pertama kepada korban. Mereka berupaya menyelamatkan Herman dengan membawanya ke rumah sakit terdekat. Sayangnya, meskipun upaya penyelamatan dilakukan secepat mungkin, Herman meninggal dunia dalam perjalanan menuju rumah sakit akibat luka tusukan yang parah.
Setelah melakukan aksi penusukan tersebut, Zulkarnain langsung melarikan diri dari lokasi kejadian. Hingga saat ini, pihak kepolisian dari Polres Simalungun masih melakukan pengejaran intensif terhadap Zulkarnain. Tim penyidik dari Polres Simalungun telah menyebar ke berbagai lokasi yang diduga menjadi tempat persembunyian tersangka untuk menangkapnya secepat mungkin.
AKP Ghulam Yanuar menegaskan bahwa pihak kepolisian tidak akan berhenti sampai pelaku ditangkap. “Kami sudah mengerahkan tim khusus untuk menangkap pelaku. Kami meminta kerja sama dari masyarakat untuk memberikan informasi yang dapat membantu proses pengejaran ini,” ujarnya.
Hingga saat ini polisi terus menggali keterangan dari saksi-saksi yang berada di lokasi kejadian untuk mengumpulkan bukti tambahan yang dapat memperkuat dakwaan terhadap tersangka. Penyidik juga sedang menelusuri jejak digital dan komunikasi yang mungkin dilakukan oleh tersangka setelah kejadian untuk mengetahui keberadaannya. (rel).
Editor : David Napitu,