Jenews.id – Stres tidak hanya dialami oleh orang dewasa, tetapi bisa juga terjadi pada anak-anak. Mengenali penyebab stres pada anak sejak awal bisa membantu mencarikannya bantuan agar tidak terjadi berlarut.
Jika pada orang dewasa stres akibat pekerjaan banyak terjadi, penyebabnya mungkin berbeda pada anak-anak. Dilansir dari situs UNICEF, stres pada anak dapat dipicu oleh situasi atau hal baru dan tidak terduga. Misalnya, masalah di keluarga atau sekolah.
Seiring bertambahnya usia, sumber-sumber stres dapat bertambah seiring dengan meluasnya pengalaman dan pergaulan anak. Lebih lanjut mengenai penyebab stres pada anak, simak penjelasan berikut.
Bagi anak-anak, penyebab stres secara umum adalah situasi tegang di rumah, seperti kekerasan di dalam rumah tangga, perpisahan orang tua, atau kematian orang terdekat.
Situasi sekolah juga menjadi penyebab stres, seperti berkenalan dengan lingkungan dan teman baru, serta tugas sekolah yang menumpuk. Bagi anak, stres terjadi ketika mereka tidak bisa menghadapi situasi yang mengandung ancaman, situasi sulit, atau situasi yang menyakitkan, antara lain:
1. Pikiran atau perasaan negatif tentang diri sendiri
2. Perubahan fisik, misalnya permulaan pubertas
3. Beban belajar, misalnya ulangan atau bertambahnya pekerjaan rumah seiring waktu
4. Masalah dengan teman di sekolah atau lingkungan sosial
5. Perubahan besar, seperti pindah rumah, pindah sekolah, atau perpisahan orang tua
6. Penyakit kronis, masalah keuangan di keluarga, atau kematian orang terdekat
7. Situasi rumah atau lingkungan sekitar yang tidak aman
Stres bisa memicu sejumlah gejala fisik maupun emosional. Membantu anak mengenali pemicunya bisa membantu anak mencari jalan keluarnya bersama.
Ketika mengetahui anak mengalami stres, pastikan orangtua tetap memberikan dukungan dan kasih sayang. Bantu anak membangun pola pikir positif agar kepercayaan dirinya tumbuh dan dapat mengurangi stres yang dirasakan. (*)