Pematangsiantar | jenews.id
Tingginya abu yang dikeluarkan oleh Gunung Sinabung pada hari Rabu (12/08) kemarin yang mengakibatkan terganggunya semua kegiatan di Kabupaten Karo khususnya dan daerah lain yang terkena dampak.
Salah satunya Pematangsiantar, dimana saat pendistribusian sayur mayur dari daerah Kabupaten Karo mengalami penurunan sehingga mempengaruhi harga semakin meningkat. Seperti sayur mayur, cabai dan lainnya naik rata rata Rp. 2000 hingga Rp. 5000 rupiah per kilonya.
Salah seorang pedagang sayuran ketika ditemui JeNews.id di pasar tradisional Parluasan, Kelurahan Sukadame, Kecamatan Siantar Utara Pematangsiantar mengatakan ada kenaikan harga paska Gunung Sinabung Erupsi. “memang ada kenaikan harga bang, karena erupsi kemarin”. Sebut Rio damanik (36) warga Seribu Dolok Kabupaten Simalungun.
Senada juga disampaikan pembeli sayuran, seperti bu Tati (51) warga Kelurahan Simarito Kecamatan Siantar Barat Pematangsiantar, mengaku harga sayur sayuran naik sedikit. ” biasa lah itu bang, namanya ada peristiwa kita pun harus menerima.” ujar ibu yang sehari hari menjual nasi goreng Ijo di sekitar Jalan Kartini. Begitu juga disampaikan Ani br Purba (28) yang memiliki usaha rumah makan Robema. Mengaku harga cabai saja yang naik lain nya normal seperti harga biasanya. Jelasnya.
Setelah mengetahui kenaikan harga cabai, sayur mayur JeNews.id mencoba konfirmasi ke pihak Dinas Pasar Kota Pematangsiantar melalui salah satu stafnya Bu Butet terkait kenaikan harga.
Dalam keterangannya bahwa sampai saat ini belum ada kenaikan yang signifikan terhadap harga sayur mayur pasca erupsi Gunug Sinabung sembari menunjukkan data harga sembako terupdate hari ini. ” harga sayu mayur masih tetap seperti biasa.” Jelasnya.
Warga juga berharap tidak ada lagi kenaikan harga pasca erupsi Gunung Sinabung, begitu juga pasokan dari Kabupaten Karo dan Simalungun tidak terganggu agar harga dapat stabil. (Agus)