DELI SERDANG | Jenews.id – Puluhan pegawai di jajaran Dinas Kesehatan Deli Serdang batal berangkat ke Yogyakarta dengan alasan mau mengikuti Bimbingan Teknis (Bimtek), Selasa (5/11).
Batalnya bimtek tersebut lantaran tidak mendapat izin dari Penjabat (Pj) Bupati Deli Serdang, Wiriya Alrahman.
Dikabarkan kalau Wiriya terkejut dengan jumlah pegawai yang mau berangkat dan marah.
Informasi yang dihimpun orang-orang yang mau berangkat ini berstatus sebagai para bendahara dan kepala tata usaha di 34 puskesmas.
Selain itu juga ada beberapa orang kepala puskesmas yang juga sempat akan ikut.
Mereka dikabarkan akan mengikuti kegiatan Bimtek Pelatihan dan Loka Karya (Pentaloka) yang diselenggarakan oleh Asosiasi Dinas Kesehatan (ADINKES) pada 5-7 November.
Hal ini kini berbuntut panjang karena Inspektorat telah melakukan tindaklanjut serta mendalami motif kepergian puluhan pegawai tersebut.
Apalagi disebut-sebut ada pihak perusahaan travel yang sudah diajak kerjasama untuk memandu dan membawa mereka jalan-jalan ke tempat wisata yang menarik di Jawa Tengah saat akhir pekan.
“Semua kalau ada masuk Dumas (Pengaduan Masyarakat) kita klarifikasi semua. Ya ini sekarang kita tanya dululah ke Dinkes. Ini masih klarifikasi belum pemeriksaan. SOP (standart operasional prosedur) kita sesuai Permendagri harus melakukan klarifikasi dulu,” ujar Inspektorat Deli Serdang.
Sementara itu Pj Bupati Deli Serdang, Wiriya Alrahman membenarkan kalau dirinya tidak setuju dengan keberangkatan tersebut. Disebut penggunaan anggaran harus dikelola dengan efisien, efektif dan akuntabel.
Ia pun tidak ngerti apa maksud tujuan ramai-ramai untuk pergi.
“Tidak disetujui itu. Nggak saya izinkan. Plt Kadis Kesehatan pun nggak setuju apalagi saya. Kalau dibilang jalan-jalan (tudingan) itu relatif ya. Tapi kita melihat ada skala prioritas (untuk penggunaan anggaran) jadi nggak bisa juga dibilang gak ada manfaat bimtek itu, cuma belum jadi prioritas utama saya melihatnya seperti itu. Bagi kami seorang PNS bimtek diperlukan untuk meningkatkan kemampuan,” kata Wiriya.
Sementara itu Plt Kadis Kesehatan Deli Serdang, Khoirum Rijal juga menegaskan kalau kepergian untuk bimtek sudah dibatalkan. Diakui sempat ada masing-masing dari puskesmas-puskesmas untuk ikut bimtek.
“Udah batal mereka. Penyelenggaranya itu ada dari lembaga dan acaranya di Jogja. Yang ikut mau para Tata Usaha dan Pengelola Keuangan. Harusnya hari ini acaranya,” kata Khoirum.
Ditengarai rencana kepergian para pegawai puskesmas ini bersamaan dengan kasus yang sedang dihadapi saat ini.
Polresta Deli Serdang sedang mencium adanya dugaan tindak pidana korupsi penyalahgunaan anggaran Dana Alokasi Khusus (DAK) nonfisik bidang kesehatan tahun anggaran 2023 di Kabupaten Deli Serdang.
Dalam pelaksanaan kegiatan Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) di sejumlah Puskesmas-Puskesmas ada dugaan korupsi yang dilakukan oleh para Kepala Puskesmas.
Saat ini kasus dugaan korupsi ini sedang didalami oleh Unit Tipidkor Satreskrim Polresta Deli Serdang dan Kepala puskesmas sedang digilir untuk diperiksa.
Beberapa diantaranya bahkan sudah ada yang menerima surat panggilan untuk menghadap penyidik mulai, Jumat (1/11/2024).
Mereka disuruh datang dengan membawa dokumen terkait serta dokumen pendukung lainnya yang berhubungan dengan pertanggungjawaban pengelolaan anggaran DAK nonfisik bidang Kesehatan tahun anggaran 2023 dalam pelaksanaan kegiatan BOK Puskesmas yang dikelola. (trb)