Batu Bara | Jenews.id, Bupati Batu Bara melalui Kadis Pertanian dan Perkebunan M. Ridwan, SP, M. Agric, Sc mengatakan bahwa Bupati Batu Bara akan fokus meningkatkan perekonomian masyarakat Batu Bara terutama di sektor pertanian, Ujarnya Rabu (26/1/2022) di Kecamatan Datuk Lima Puluh.
Sehingga pemkab Batu Bara perlu mengundang ahli pertanian untuk mengatasi masalah petani di Kabupaten Batu Bara, salahsatunya Profesor Admansyah dari Universitas Syah Kuala Banda Aceh Ujar Ridwan.
ia juga menyampaikan bahwa Profesor Admansyah merupakan ahli tanah dari Universitas Syah Kuala Banda Aceh dan praktisi serta pengurus pusat Perhimpunan Penyuluh Pertanian Swadaya Indonesia.
Dalam paparannya Prof Admansyah mengatakan salahsatu penyebab penyakit layu tanaman cabai di Batu Bara disebabkan serangan jamur fusarium, hal ini dikarenakan tanah di Batu Bara khususnya Desa Lubuk Cuik dan sekitarnya asam dan mengandung logam yang tinggi, jalan satu-satunya harus menetralkan tanah dengan pemberian pupuk organik.
Ia juga menjelaskan bahwa fusarium merupakan jamur yang ditakuti oleh petani cabai di dunia. Jamur ini juga salahsatu hama yang banyak menyerang tanaman cabai di Desa Lubuk Cuik dan sekitarnya. Menurut data bahwa potensi tanaman pangan dan holtikultura di Kecamatan Lima Puluh Pesisir sangat luas seperti padi mencapai 3000 Hektar dan cabai sekitar 500 Hektar, Ungkapnya
Prof Admansyah juga menambahkan bahwa masalah utama di Kabupaten Batu Bara adalah tanah yang asam, hal ini sudah diuji di Laboratorium BPTP Sumatera Utara. Keasaman tanah akan mempengaruhi produksi petani menjadi rendah.
Ia juga menjelaskan solusinya penggunaan pupuk organik sangat dianjurkan untuk mengatasi masalah keasaman tanah dan pengolahan tanah yang baik di Kabupaten Batu Bara khususnya Desa Lubuk Cuik.
Menurut Admansyah pembuatan pupuk organik fermentasinya relatif singkat hanya beberapa menit saja sudah jadi pupuk organik sehingga dapat juga mendorong penyuluh pertanian menjadi enterpreneur dan mendapatkan penghasilan tambahan seperti yang sudah dilakukan penyuluh di Kabupaten Aceh Tamiang.
Hal ini dipaparkan oleh Prof Admansyah dihadapan peserta yang hadir pada acara pelatihan pupuk organik yaitu penyuluh Pertanian BPP Lubuk Besar, Pengurus KTNA Kabupaten dan Kecamatan, Pengurus Pusat Perhimpunan Penyuluh Pertanian Seluruh Indonesia (P3SI), UPT Wilayah 2, Kelompok Jabatan Fungsional Dinas Pertanian Kabupaten Aceh Tamiang.
Acara diakhiri setelah dilakukan praktek langsung cara pembuatan pupuk organik di halaman BPP Lubuk Besar Kecamatan Datuk Lima Puluh.
Sementara anggota DPRD Batu Bara Edisyah Putra mengapresiasi kegiatan pelatihan yang menghadirkan Prof Admansyah ini, ia menilai pelatihan ini sangat bermanfaat bagi petani mengatasi masalah tanaman cabai di Batu Bara khususnya Desa Lubuk Cuik dan sekitarnya.
Ia merasa optimis petani cabai akan berhasil panen jika menerapkan anjuran yang diuraikan oleh Profesor Admansyah di pelatihan ini, Ungkap Edisyah Putra yang juga Kader Partai PBB dapil Lima Puluh. (Ros)