No Result
View All Result
GUNUNGSITOLI l Jenews.id – Hingga kini, Ketua Partai Gerindra Kota Gunungsitoli, Karianus Gea, belum merespon konfirmasi Jenews.id terkait dugaan kasus tindak pidana penggelapan uang ratusan juta yang menyeret namanya.
Setidaknya, dalam sepekan terakhir ada dua kali Jenews.id menghubungi Karianus yang juga merupakan Anggota DPRD Kota Gunungsitoli melalui pesan WhatsApp untuk mengkonfirmasi laporan Sandra Tandiany Marpaung ke polisi.
Terakhir pada Senin (6/10/20205), Jenews.id kembali melakukan konfirmasi. Namun kali ini caranya berbeda, yakni dengan menemui langsung Karianus usai mengikuti Sosialisasi Pemanfaatan Unit SPAM Jaringan Perpipaan di Desa Dahana Tabaloho, Kecamatan Gunungsitoli.
Dengan metode Doorstop Interview, Jenews.id mencecar Karianus sejumlah pertanyaan yang berkaitan dengan dugaan kasus tindak pidana penggelapan yang sedang bergulir di Polres Nias. Termasuk, alasannya tidak menjawab konfirmasi melalui pesan WhatsApp.
Tetapi lagi-lagi, upaya konfirmasi tidak mendapat respon. Dimana Karianus memilih untuk membisu alias tidak menjawab pertanyaan yang disampaikan hingga masuk ke dalam mobil pribadi jenis Fortuner miliknya dengan nomor polisi BK 300 PJ.
Tentu sikap dingin yang diperlihatkan Karianus itu mengundang pertanyaan mendalam bagi Jenews.id. Apakah dugaan kasus tindak pidana penggelapan benar melibatkan dirinya, atau Karianus memang sengaja menghindar ketika dikonfirmasi.
Seperti dikabarkan sebelumnya, Karianus Gea politisi Partai Gerindra Kota Gunungsitoli telah dipanggil dan diperiksa penyidik Satreskrim Polres Nias terkait dugaan kasus tindak pidana penggelapan uang ratusan juta rupiah atas bisnis jual beli beras.
Korban sendiri adalah Sandra Tandiany Marpanung, warga Jalan Karantina Dalam, Kelurahan Duarian, Kecamatan Medan Timur, Kota Medan. Diketahui, Sandra merupakan Sales Marketing dari Kilang Padi Usaha Setia milik Silviana. Saat ini, dugaan kasus hukum yang menyeret Karianus masih dalam penyelidikan pihak kepolisian. (Ris)
No Result
View All Result