No Result
View All Result
GUNUNGSITOLI l Jenews.id – Demonstrasi mahasiswa atas kelangkaan Liquefied Petroleum Gas (LPG) subsidi 3 kilogram di Kota Gunungsitoli, berakhir ricuh. Polisi dan mahasiswa terlibat bentrok.
Massa Aliansi Cipayung dan Organisasi Kemahasiswaan Gunungsitoli-Nias melakukan aksi demonstrasi di kantor Wali Kota Gunungsitoli, Jalan Pancasila, Desa Mudik, Kecamatan Gunungsitoli, Jumat (3/10/2025).
Dalam orasinya, massa pendemo menuntut pertanggungjawaban Pemerintah Kota Gunungsitoli terkait kelangkaan LPG subsidi 3 kilogram yang terjadi hampir dua bulan belakangan.
Selain itu, massa pendemo juga mendesak Pemerintah Kota Gunungsitoli menyidak dapur Makan Gizi Gratis (MBG) secara menyeluruh serta menyeret mafia penyalahgunaan ke meja hukum.
Ditengah orasinya, massa pendemo membakar ban bekas sebagai bentuk kekecewaan lantaran kesal melihat sikap dingin Wali Kota Gunungsitoli, Sowa’a Laoli, SE, M.Si yang tidak menyambut kedatangan mereka.
Namun, aksi bakar ban tersebut mendapat penolakan dari Kepolisian Resort Nias (Polres Nias) dengan memadamkan api yang terlanjur menyala. Melihat itu, massa pendemo mempertanyakan alasan penolakan.
Akibatnya, kericuhan yang diwarnai bentrok antara massa pendemo dan kepolisian tidak dapat terhindarkan. Polisi dan massa pendemo terlibat aksi saling dorong, tarik-menarik, dan kejar-kejaran.
Pasca kericuhan terjadi, sejumlah massa pendemo dikabarkan mengalami luka ringan karena terjatuh. Bahkan, tiga diantaranya sempat diamankan polisi meski akhirnya dilepas.
Dikonfirmasi wartawan, Sabtu (4/10/2025), Jendral Lapangan Massa Pendemo, Yusman Waruwu, menyesali tindakan represif polisi ditengah upaya mahasiswa memperjuangkan keresahan masyarakat terkait kelangkaan LPG subsidi 3 kilogram.
“Kami kecewa, terkesan polisi bukan lagi pengayom masyarakat. Bakar ban bentuk kekesalan karena Wali Kota tidak menyambut kedatangan kami. Untuk ke depan, kami mohon berikan kebebasan mahasiswa berekspresi dalam menyampaikan aspirasi masyarakat”, ucap Yusman.
Diterangkannya, kericuhan diwarnai bentrok berawal ketika oknum polisi berpakaian preman menendang ban bekas yang dibakar massa. Tidak Terima, massa menunjuk ke arah oknum polisi sambil bertanya.
“Melihat itu, kami menyampaikan polisi tidak bersama masyarakat namun pemerintah. Setelahnya, terjadilah kericuhan. Kalau tidak salah, ada tiga orang rekan kami sempat ditangkap polisi, tetapi tidak lama kemudian dilepas”, kata Yusman.
Di tempat lain, Plt. Kasi Humas Polres Nias, Aipda Motivasi Gea, belum ada memberikan jawaban terkait kericuhan saat dikonfirmasi baik melalui telepon dan chat Whatsapp. Kendati begitu, wartawan akan terus mencoba mengkonfirmasi kembali.
Selanjutnya, berdasarkan informasi dihimpun ada lima poin tuntutan massa pendemo kepada Pemerintah Kota Gunungsitoli yang diantaranya:
1. Menuntut pertanggungjawaban Pemerintah Kota Gunungsitoli atas kelangkaan gas subsidi 3 kg di wilayah Kota Gunungsitoli. Sekaligus memastikan ketersediaan pasokan serta pengelolaan rantai distribusi secara transparan melalui agen dan pangkalan resmi.
2. Mendesak Pemerintah Kota Gunungsitoli melakukan sidak di seluruh Dapur MBG dan Industri Rumah Tangga yang menyalahgunakan pemanfaatan gas subsidi 3 kg sebagaimana diatur dalam keputusan Menteri ESDM nomor 37.K/MEM.M/2023 tentang petunjuk teknis pendistribusian isi ulang LPG tertentu tepat sasaran yang dilakukan secara kontinu hingga kelangkaan berakhir.
3. Mendesak Pemerintah Kota Gunungsitoli untuk memastikan seluruh pangkalan dan pengecer gas subsidi 3 kg di Kota Gunungsitoli terdaftar melalui sistem Online Single Submission (OSS) dan mendapatkan Nomor Induk Berusaha (NIB).
4. Memastikan memperketat pengawasan Pelabuhan Gunungsitoli untuk menghentikan penyelundupan tabung kosong yang telah berlangsung selama 3 tahun terakhir.
5. Bersama stakeholder Forkopimda melakukan investigasi menyeluruh terkait penyebab kelangkaan dan menyeret para mafia gas elpiji 3 kg kemeja hukum.
Rencananya, Aliansi Cipayung bersama Organisasi Kemahasiswaan Gunungsitoli-Nias kembali melakukan aksi demonstrasi serupa dalam waktu dekat. Dikabarkan, mereka akan membawa jumlah massa yang lebih besar. (Ris)
No Result
View All Result