MEDAN | Jenews.id – Badan Pengembangan Riset Inovasi (BPRI) Universitas Sunatera Utara (USU) menciptakan produk kecantikan (body scrub) yang ramah lingkungan dengan merk “HAEL” yang merupakan brand kecantikan pertama di Indonesia.
Adapun Inventor dari produk ini yaitu Dr. Elimasni, M.Si dan Rindi Astika NST, S.Si dari Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Sumatera Utara yang berkolaborasi dengan Prof. Dr. Isnaini Nurwahyuni M.Sc dan Dr. Sovia Lenny S.Si., M.Si.
Dr. Elimasni, M.Si yang juga dikenal sebagai Ketua Program Studi Pascasarjana Biologi USU ini menyampaikan produk inovasi yang mereka luncurkan menggunakan serbuk kulit batang kayu manis sebagai exfoliant alami dimana Cinnamon body scrub diformulasikan secara khusus untuk mengatasi masalah kulit kusam, kering, dan kasar.
“Kandungan serbuk kulit batang kayu manis terbukti dapat mengangkat sel kulit mati pada tubuh. Ukuran exfoliantnya yang halus mampu menjangkau sisa kotoran yang menempel di dalam pori-pori sehingga membuat kulit tampak lebih bersih dan lembut, ” jelasnya di Medan, Senin (5/8).
Produk ini juga diperkaya dengan niacinamide yang dapat mencerahkan kulit, kandungan sunflower seed oil dapat melembabkan dan membantu meredakan peradangan pada kulit.
Selain menggunakan bahan yang sehat untuk kulit, produk ini juga ikut serta menjaga kesehatan bumi dengan menggunakan kemasan aluminium yang lebih ramah lingkungan.
Kemasan aluminium sangat cocok digunakan pada iklim tropis karena tahan terhadap suhu panas, tidak menyebabkan korosif apabila terpapar sinar matahari, dan memiliki daya simpan yang paling lama dibandingkan dengan bahan kemasan lainnya.
HAEL berkomitmen untuk membuat produk yang berkualitas, mengoptimalisasi penggunaan bahan alam hasil pertanian yang melimpah di Indonesia, dan ikut menjaga bumi dengan menggunakan bahan dan kemasan yang ramah lingkungan.
Cinnamon Body Scrub merupakan salah satu produk HAEL yang mendapatkan pendanaan dari program komersialisasi produk inovasi yang diselenggarakan oleh BPRI USU.
Program ini bertujuan untuk mendukung Inventor menciptakan produk kecantikan unggulan di Sumatera Utara dan mampu bersaing di pasar nasional.
Dr.Elimasni, M.Si mengatakan, bahwa konsumen di seluruh dunia kini mulai meninggalkan produk-produk yang mengandung bahan kimia.
BPRI USU menilai bahan-bahan tradisional Indonesia muncul sebagai potensi menarik bagi industri kosmetik.
Dengan memanfaatkan kekayaan lokal dengan berbagai keanekaragaman tumbuhan yang tersebar di seluruh pelosok Provinsi Sumatera Utara.
Disertai riset yang baik, secara bertahap dapat mengidentifikasi potensi yang bisa dimanfaatkan untuk masuk ke dunia industri, termasuk kosmetik.
“Pemanfaatan bahan-bahan tradisional dapat meningkatkan preferensi terhadap konsumen yang sadar lingkungan, dan mengutamakan produk kecantikan yang beretika serta ramah lingkungan,” imbuhnya.
Menurutnya dengan munculnya kosmetik berbahan dasar dari sumber daya alami juga dapat memberdayakan komunitas lokal yang terlibat dalam budi daya dan pengolahan bahan-bahan tersebut,
Sedangkan dengan membangun kemitraan dengan pelaku usaha atau industri merupakan salah satu mitra strategis untuk melakukan riset dan pengembangan kosmetik berbahan dasar tumbuhan yang ramah lingkungan ini.
Diciptakan nya produk kecantikan dengan brand “HAEL” sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi dan pelestarian budaya Indonesia. Ia pun mendorong kerja sama itu untuk mengkaji dan memanfaatkan keanekaragaman hayati secara optimal dan berkelanjutan untuk penggunaan kosmetik.
Dr.Elimasni, M.Si juga berharap produk lokal seharusnya dominan di Indonesia dan eksis di dunia.(as)