No Result
View All Result
GUNUNGSITOLI l Jenews.id – Situasi hening di Lembaga Permasyarakatan (Lapas) Kelas ll-B Gunungsitoli, Sumatera Utara, mendadak berubah mencekam, Rabu (20/10/2025).
Menurut informasi, mencekamnya situasi akibat ratusan napi mengamuk setelah mengetahui rekannya sesama napi bernama Hendrikus Bate’e dianiaya Kalapas Tonggo Butar-Butar, SH, MH hanya karena sebungkus roti.
Kepala Kesatuan Pengamanan Lapas Kelas ll-B Gunungsitoli, Fajariman Lase, SH, menerangkan bahwa insiden penganiayaan yang dialami napi Hendrikus tidak sempat menimbulkan kerusuhan di dalam Lapas.
“Saya perlu menegaskan belum ada terjadi kerusuhan. Hanya saja, sebagai warga binaan mereka menuntut diayomi”, ucap Fajariman dalam konfrensi Pers.
Fajariman menuturkan, adapun pemicu Kalapas memukul (Menjitak) napi Hendrikus lantaran kedapatan membawa sebungkus roti dari dapur untuk kemudian diberikan ke rekannya sesama napi di ruang isolasi.
“Mungkin karena emosi, spontan Kalapas menjitak kening napi Hendrikus hingga mengeluarkan darah. Namanya manusia ada batas kesabaran, terlebih kami sudah berkali-kali menghimbau supaya napi tidak melanggar peraturan Lapas”, kata Fajariman.
Disinggung wartawan apakah melakukan kekerasan fisik termasuk SOP pembinaan, Fajariman mengkalim bahwa tidak ada satupun dalam SOP yang membenarkan petugas Lapas melakukan kekerasan fisik terhadap napi.
“Pasca insiden terjadi, napi Hendrikus langsung di bawa ke Klink Lapas untuk mendapatkan perawatan medis. Puji Tuhan, keadaannya sudah membaik”, ungkap Fajariman.
Ditambahkannya, untuk mengantisipasi kemungkinan meluasnya dampak insiden pemukulan, aparat keamanan dari Kodim 0213-Nias dan Polres Nias melakukan penjagaan ketat di sekitar Lapas.
“Demi mencegah kerusuhan, kami sudah berkoordinasi dengan TNI-Polri untuk melakukan pengamanan sementara waktu”, imbuh Fajariman. (Ris)
No Result
View All Result