JeNews.id I Simalungun l, Pengerjaan proyek jalan lingkar luar parapat senilai 80 Milyar yang dikerjakan oleh penyedia jasa PT Mitha Sarana Niaga saat ini sedang berlangsung. Namun dalam pelaksanaannya, banyak ditemukan kondisi cor beton pada jalan tersebut yang sudah retak hingga patah.
Anehnya, terhadap kondisi tersebut, Jefs Sitanggang, pelaksana dari PT MSN, selaku kontraktor proyek tersebut memberikan jawaban yang sangat mengejutkan. Sitanggang mengatakan, kondisi patahnya cor beton pada proyek yang sumber dananya berasal dari SBSN tahun anggaran 2023 dan 2024 tersebut merupakan hal yang lumrah.
“Kalau terjadi retak pada beton lumrah saja pak. Akibat getaran samping kendaraan dan alat2 berat yang lintas di sebelah yang baru dicor, dan akan diinjeksi grouting. Begitu prosedur penanganan pak,”ujar Sitanggang.
Dia juga membandingkan hal tersebut seperti pelaksanaan proyek jalan tol. “Di jalan tol juga mengalami hal yang sama, walaupun sudah pakai alat2 penghamparan mekanis,” kata Sitanggang.
Atas jawaban Sitanggang ini, Parulian Panjaitan, ketua DPD LSM Kerista Provinsi Sumatera Utara memberikan tanggapan, Panjaitan menyebut, “aturan konstruksi dari mana itu kalau coran beton yang retak dan patah merupakan hal yang lumrah,” ujar Parulian.
Parulian menambahkan, apabila nanti dilakukan gouting injeksi, maka barang akan kelihatan seperti bekas, sementara pemilik barang BBPJN II menerima harus barang baru. Kata Parulian.
Untuk itu, Panjaitan pun berjanji akan terus mengikuti progres proyek ini, dan akan melaporkan temuannya. (David Napitu)