Jenews.id l Simalungun, Akses jalan menuju Haranggaol yang sempat putus tertimbun material longsor, kini sudah dapat dilalui kembali sejak Kamis (9/1/2024) sore.
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Simalungun melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) turun ke lokasi jalan yang tertimbun material longor tepatnya di dusun Purba Saribu Kelurahan Haranggaol Kecamatan Haranggaol Horisan.
Dengan menurunkan satu unit alat berat untuk membersihkan atau mengevakuasi material longsor dari perbukitan Panatapan Haranggaol agar jalan tersebut dapat segera berfungsi kembali sebagaimana mestinya.
Diperkirakan, hampir seharian penuh tim BPBD Simalungun bekerja ekstra membersihkan atau menyingkirkan timbunan material longsor berupa bebatuan dan tanah dari badan jalan dimaksud.
Material longsor secara berangsur berhasil dibersihkan dari badan jalan. Kendati belum maximal, namun kendaraan roda empat dan roda dua telah bisa melintasi kawasan tersebut.
Kegiatan pembersihan badan jalan dari material longsor berjalan lancar, dengan dukungan cuaca yang cerah pada siang itu. Mobil pemadam kebakaran juga ikut dilibatkan membersihkan material longsor dari badan jalan.
Pembersihan material disaksikan masyarakat yang melintas dari areal tersebut. Terlihat juga berada di lokasi antara lain Kapospol Haranggaol, Aipda Chairul Sinurat, Babinsa, Jimmy Saragih serta Lurah Haranggaol serta petugas PLN yang siap siaga di lokasi.
Beberapa pengguna jalan menyatakan terima kasih dan bersyukur karena pemerintah daerah cukup respon serta tanggap, langsung membersihkan material longsor yang menutup badan jalan.
“Kami merasa lega, akses jalan sudah terbuka lagi. Dari tadi malam kami disini, tidak bisa melintas,”ucap LR Sinaga salah satu masyarakat pengguna jalan.
Dari lokasi jalan yang tertimbun longsor diperoleh informasi bahwa akses transportasi jalan menuju Haranggaol dan sebaliknya putus total akibat tertimbun material longsor dari perbukitan Panatapan Haranggaol, tepatnya di dusun Purba Saribu Kelurahan Haranggaol pada Rabu (8/1) sekitar pukul 20.30 WIB.(rel).
Editor : David Napitu,
