JeNews.id l Simalungun, Beginilah yang terjadi pada pelaksanaan salah satu proyek pemerintah di Kabupaten Simalungun, Provinsi Sumatera Utara.
Dinas Kebudayaan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kabupaten Simalungun saat ini sedang berjalan salah satu proyek pemerintah berupa Bangunan TIC dan Perlengkapan Lokasi Wisata Ikan Mas di Kelurahan Sipolha, Kecamatan Pematang Sidamanik, dengan menelan biaya sebesar 1.1 M.
Penyedia jasa dalam kegiatan ini adalah CV Hasoruan dengan sumber dana berasal dari Dana Alokasi Khusus (DAK) – APBD Kabupaten Simalungun Tahun Anggaran 2023.
Dalam pelaksanaanya, penyedia jasa CV Hasoruan diduga mengabaikan kwalitas bangunan. Ini dapat dilihat dari beberapa segmen pengerjaan dalam proyek ini. Mulai dari penggunaan mal pengerjaan sloof dan mal pengerjaan tiang cor yang berulang hingga 3 kali penggunaan.
Hal ini dapat mengurangi kwalitas bangunan bila penggunaan dilakukan secara berulang dengan melebih batas penggunaan yang disyaratkan. Karena dalam persyaratan umum penggunaan mal, hanya diperbolehkan sebanyak 2 kali, itupun bila mal masih layak pakai.
Maka dari itu, dampak dari penggunaan mal yang berlebih 3 kali pemakaian hingga lebih, terlihat pada tiang cor yang permukaannya bergelombang dan menggelembung juga rapuh. Rapuhnya tiang cor ini terjadi akibat dari mal dibuka dalam kondis belum kering alias belum cukup umur. Diduga mal ini sengaja dibuka paksa karena akan digunakan kembali untuk pengecoran tiang lainnya. Padahal mal tersebut sudah digunakan secara berulang.
Selain penggunaan mal yang berulang, dugaan pengurangan kwalitas pun terjadi dari penggunaan agregat kasar (koral) yang tidak bersih karena bercampur tanah. Akibat dari penggunaan agregat yang tidak bersih ini dapat mengurangi kwalitas cor sloof dan tiang cor.
Kemudian dalam penggunaan semen yang diduga tidak sesuai spesifikasi karena menggunakan semen PCC (40kg).
Terkait dugaan penyimpangan ini, Fikri Damanik selaku Kepala Dinas Kebudayaan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif yang di konfirmasi Jumat (22/09/2023 pukul 09.56 menjawab, akan segera berkoordinasi dengan konsultan pengawas.
“Baik bang, menjadi informasi nanti kita komunikasikan ke konsultan pengawas.” Ujar Fikri.
Reporter : David Napitu